Network
PORTAL JOGJA – Nama dr Tirta dikenal sering bersuara lantang selama pandemic Covid-19. Kali ini dr Tirta kembali bersuara nyaring gara-gara mendapat kiriman video. Tampak dalam video 4 orang tengah antri untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
“Saya ga kenal siapa yg ada di video ini. Tapi saya cek kayanya bukan nakes ya. Trus bukan beresiko. (Bukan lansia),” tulis dr Tirta melalui akun Instagramnya. Ia mengaku heran karena seharusnya yang mendapatkan prioritas adalah warga zona merah seperti Bali agar segera dapat kembali bangkit pariwisatanya.
“Setau saya influencer edukasi vaksin, itu dah selesai tanggal 13-14 Januri kemren vaksin pertama,” lanjut dr Tirta. Ia pun merunut lagi bahwa seharusnya vaksin gelombang pertanya yang mendapatkan adakag nakes dan orang beresiko, kemudian lansia dan guru.
Baca Juga: Fiersa Besari Feat Bermandry Rilis Lagu Terbaru Berjudul Kamu, Berikut Liriknya
“Saya rasa ini harus di klarifikasi oleh @kemenkes_ri dan pemda setempat, jika lokasi di DKU, ya monggo klarifikasi @dkijakarta beserta dinkes setempat,” tulisnya lagi.
“Jika tidak bisa dibuktikan bahwa yang bersangkutan di video ini bukan nakes, dan bukan beresiko, saya keberatan. Dan saya mengajukan protes. Warga lansia dan beresiko banyak yg belum dapet lho !” tulis dr Tirta sembari mengatakan kembali bahwa rencana awal adalah memberikan prioritas bagi guru agar sekolah bisa kembali buka.
Sambil mengingatkan sila ke-5 Pancasila dan pasal 34 UUD 1945 dr Tirta mengatakan hingga saat ini belum ada kebijakan mengenai vaksin mandiri. Sehingga siapa pun orangnya warga Indonesia tetap harus antri berdasarkan prioritas yang telah ditentukan. “USUT TUNTAS !,” tulisnya dengan huruf besar.
Baca Juga: Harapan Lansia Dapatkan Vaksin Covid-19, Terwujud Hari ini, Prioritas Nakes Lansia
Belakangan beredar kabar, bahwa yang ada di video tersebut adalah seorang selebgram yang konon berkerja di sebuah apotik. Seolah tak gentar dr Tirta pun meminta pembuktian bahwa yang bersangkutan memang benar-benar serorang nakes.
“Jika mengaku nakes. Harusnya ada surat izin praktek, setau saya apoteker ada surat izinnya,” tulis dr Tirta lagi sambil mengajak para pekerja di apotik juga turut bersuara.***
