Network
PORTAL JOGJA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 30 September 2021, pasar modal syariah secara umum menunjukkan kinerja yang terus membaik seperti pertumbuhan investor pasar modal syariah yang meningkat signifikan selama periode pandemi covid-19.
Seiring dengan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, pasar modal syariah mencatatkan kinerja pertumbuhannya yang signifikan.
Investor saham syariah Indonesia mencetak milestone terbaru, yaitu berupa pencapaian 102.426 investor yang meningkat 734 persen dalam lima tahun terakhir, dengan tingkat keaktifan mencapai 30,7 persen.
Data per Oktober 2021 menunjukkan bahwa komposisi pasar saham syariah di Indonesia masih cukup dominan, dengan jumlah saham syariah mencapai 56,9 persen dari total saham yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 45,6 persen dari total kapitalisasi pasar saham.
Baca Juga: BEI Sebut Mayoritas Investor Pasar Modal Indonesia Sekarang Adalah Milenial, Tren Positif
Nilai rata-rata transaksi harian perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 52,6 persen, frekuensi transaksi sebesar 58,1 persen, dan volume transaksi sebanyak 47,2 persen. Selain itu, BEI kembali meraih penghargaan sebagai The Best Islamic Capital Market dari ajang Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2021.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida saat membuka Sharia Investment Week 2021 secara virtual, Kamis 11 November 2021.
Sharia Investment Week (SIW) merupakan event Pasar Modal Syariah OJK bekerjasama dengan Self Regulation Organizations (SRO) Pasar Modal.
“Berbagai kebijakan OJK dan SRO di Pasar Modal telah menjaga kondisi serta kinerja Pasar Modal Indonesia tetap stabil dan bertumbuh termasuk Pasar Modal Syariah,” kata Nurhaida.
Direktur Pengembangan BEI selaku Ketua Pelaksana SIW 2021 Hasan Fawzi berharap SIW 2021 dapat menjadi ajang bagi para peserta serta investor syariah, baik pemula maupun investor aktif, untuk lebih memahami pasar modal syariah.
