3 Gubernur di Jawa, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Khofifah Tolak Rencana Pemerintah Impor Beras

- 18 Maret 2021, 16:17 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Wali Kota Salatiga Yulianto mengunjungi sekolah Salatiga persiapan belajar tatap muka
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Wali Kota Salatiga Yulianto mengunjungi sekolah Salatiga persiapan belajar tatap muka /Dok. Humas Prov. Jateng

PORTAL JOGJA - Pemerintah Indonesia tahun 2021 ini berencana melakukan impor beras. Namun hal itu juga ditolak oleh Kepala Bulog Budi Waseso yang menyatakan beras impor masih tersedia banyak di gudang.

Pernyataan Budi Waseso juga diungapkan saat rapat koordinasi dengan DPR RI beberapa hari yang lalu. Selain masih menumpuk ribuan ton beras impor, beras jatah rakyat miskin atauraskin saat ini tidak terserap akibat emerintah melalui Kementerian Sosial mengganti dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Dulu Bulog yang biasa menyalurkan beras jatah raskin menjadi berkurang dan stok menumpuk di gudang0gudang Bulog seluruh Indonesia.

Baca Juga: Siapkan Jas Hujanmu, BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Provinsi D.I. Yogyakarta Sore ini

Baca Juga: K-drama Vincenzo Pakai Bibimbap Merk China, Pemirsa Protes Keras: Nanti Disangka Produk China!

Renacana pemerintah melakukan impor beras ini juga menuai polemik Hampir semuanya baik tokoh politik hingga masyarakt biasa menyatakan menolak karena Indonesia masih surplus beras. Bahkan ada yang mengingatkan agar pemerintah waspada terhadap para mafia pangan seperti beras yang tetap ingin ada kebijakan impor beras.

Renacana pemerintah akan impor beras ini terungkap setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah memutuskan untuk mengimpor 1 juta ton beras.

Kedua menteri tersebut mengklaim bahwa impor beras satu juta ton ini demi menjaga stok beras nasional dan untuk menstabilkan harga.

Baca Juga: Gisel Trending Lagi, Kini Unggah Video 15 Detik Bersama Anya Geraldine Sesi Pemotrean Ikaln Pelangsing

Baca Juga: Billie Eilish, Sering Gonta Ganti Warna Rambut, Apa Warna Rambut Aslinya?

Rencana impor beras itu langsung mendapat tanggapan 3 gubernu di Pulau Jawa yang merupakan gudang beras Indonesia yakni Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang pada tanggal 8 maret 2021 lalu mengkritik pemerintah pusat mengenai rencana impor beras.

Ganjar Pranowo mengatakan petani lokal saat ini sedang butuh supaya hasil panennya bisa terbeli, maka dari itu ia meminta pemerintah pusat untuk memperhitungkan kembali dengan matang terkait impor beras.

"Petani butuh perhatian agar hasil panennya bisa terbeli, karena ongkos produksinya kemarin tidak murah," katanya.

Baca Juga: Viral Warga Berbondong-Bondong Menambang Sebuah Gunung yang Diketahui Mengandung Emas

Baca Juga: Billie Eilish, Sering Gonta Ganti Warna Rambut, Apa Warna Rambut Aslinya?

Bahkan Ganjar juga meminta pemerintah pusat, harus berani menjelaskan alasannya secara detil terkait rencana impor beras tersebut, supaya tidak menggoncang situasi pada saat petani mau panen. Sebab tahun kemarin dan saat ini hampir semua petani mengalami panen raya.

"Pemerintah harus bisa menjelaskan soal impor beras karena petani juga panen raya," kata Ganjar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang beberapa wilayahnya seperti Indramayu, Cirebon, Kerawang yang merupakan gudang beras di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jika saat ini para petani lokal sedang mengalami panen raya. Hal itu membuktikan bahwa stok beras sangat banyak dan melimpah.

Baca Juga: Timnas Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Harus Mundur Dari All England 2021, Dominasi Pemain Indonesia Harus Terhenti

"Masa beras banyak harus impor. Kalau posisinya sedang krisis beras saya kira itu masuk akal. Tapi ini kan sedang melimpah," ungkap Ridwan Kamil.

Hal yang sama dengan wilayah Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, stok beras di wilayahnya juga sedang surplus. Kantong-kantor pertanian di Jawa Timur semua mengalami surplus beras sehingga tidak perlu ikut impor beras.***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x