Olimpiade Tokyo: Cabang Tenis Meja, Hend Zaza Atlet Termuda di Turnamen Tersingkir di Babak Pertama

- 24 Juli 2021, 15:55 WIB
Hend Zaza harus tersingkir dari cabang tenis meja Olimpiade Tokyo.
Hend Zaza harus tersingkir dari cabang tenis meja Olimpiade Tokyo. /Foto L Instagram @hend.zaza/

PORTAL JOGJA - Atlet tenis meja Suriah, Hend Zaza, atlet termuda yang bersaing di Olimpiade Tokyo, tersingkir dari turnamen tenis meja di babak pertama yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 24 Juli 2021.

Dilansir dari Reuters, Zaza bertarung melawan atlet lain yang usianya tiga kali lebih tua darinya di babak penyisihan tunggal putri. Atlet tersebut adalah Liu Jia yang berusia 39 tahun.

Zaza tidak menunjukkan tanda-tanda gugup, tetap mempertahankan ketenangannya meskipun kalah 4-0.

"Sangat sulit untuk mempersiapkan mental, tetapi saya pikir saya entah bagaimana berhasil mengatasi ini, dan ini adalah bagian yang saya pikir saya lakukan yang terbaik selama pertandingan," kata Zaza seperti ditulis Reuters.

Baca Juga: Joe Bidden Mengotorisasi 100 Juta Dolar Dana Darurat untuk Pengungsi di Afghanistan

Meski harus tersingkir, namun Zaza tak patah arang dan berjanji untuk bekerja keras di kompetisi yang lain. "Jadi lain kali, saya akan bekerja keras untuk melewati babak pertama, kedua, ketiga, karena saya ingin bermain lebih banyak di kompetisi ini," tambahnya.

Sementara itu pelatih Zaza, Adham Jamaan mengatakan bahwa Zaza perlu terus berlatih, dan dia "akan baik-baik saja".

Atlet Olimpiade termuda sejak petenis Spanyol berusia 11 tahun, Carlos Front, pada tahun 1992. Zaza lahir di Hama, Suriah, dari keluarga atletis dan mulai bermain tenis meja pada usia lima tahun.

“Dia hanya dapat berpartisipasi dalam dua atau tiga pertandingan eksternal setahun karena perang saudara Suriah,” kata Jamaan.

Baca Juga: Pita Toufatofua, Atlet Asal Tonga Mencuri Perhatian Publik Saat Pembukaan Olimpiade Tokyo

Pemadaman listrik yang sering juga membatasinya untuk sesekali berlatih hanya pada siang hari.

Tapi Zaza mengalahkan peluang setelah memenangkan turnamen kualifikasi Olimpiade Asia Barat di Yordania tahun lalu, menjadi petenis Suriah pertama yang lolos ke Olimpiade.

"Selama lima tahun terakhir, saya telah melalui banyak pengalaman berbeda, terutama dengan perang yang terjadi di seluruh negeri dan penundaan pendanaan untuk Olimpiade," kata Zaza.

 "Itu sangat sulit, tetapi saya harus berjuang untuk itu. Dan ini adalah pesan saya kepada semua orang yang berada dalam situasi yang sama - berjuang untuk impian Anda. Berusaha keras terlepas dari kesulitan yang Anda alami dan Anda akan mencapai impian Anda," tegas Zaza.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah