Barcelona Bakal Mulai Tunda Bayar Gaji Pemain per Januari 2021, Ada Krisis Keuangan Akibat Covid-19

- 5 Desember 2020, 16:08 WIB
Ilustrasi logo klub Barcelona.
Ilustrasi logo klub Barcelona. /Pixabay./

PORTAL JOGJA - Salah satu tim elite kompetisi La Liga Spanyol, Barcelona tengah mengalami masalah sulit yakni krisis keuangan.

Permasalahan keuangan terus menghantui Barca per Januari 2021 nanti, tim asal Catalan ini mulai melakukan penundaan pembayara gaji pemain pemainnya

Seperti dilansir Antara, Carlos Tusquets yang sementara ditunjuk sebagai Presiden Barcelona mengatakan bahwa klub akan menunda pembayaran gaji pemain yang dijadwalkan untuk Januari 2021, di tengah apa yang digambarkannya sebagai situasi keuangan yang mengkhawatirkan. Keuangan Barca sangat terpukul oleh krisis Covid-19.

Baca Juga: Inter Milan vs Bologna, Mampukah Nerazzurri Mengejar Pimpinan Klasemen, Saksikan Malam Nanti di RCTI

Pada Januari kami tidak bisa melakukan pembayaran gaji," kata Tusquets kepada stasiun radio RAC1, Kamis, 3 Desember 2020.

Pekan lalu Barca memang mengumumkan manajemen telah mencapai kesepakatan dengan skuat tim utama untuk pemotongan gaji dalam upaya untuk menyesuaikan dengan batas gaji La Liga yang baru.

"Para pemain mempunyai dua pembayaran gaji: satu pada Januari dan satu lagi pada Juli. Kami telah menunda pembayaran Januari dan pembayaran yang lainnya, seperti bonus untuk memenangi trofi," tutur dia.

Tusquets tidak memberi indikasi mengenai kapan pembayaran yang tertunda itu akan dilakukan. Namun, dia mengatakan bahwa situasi keuangan klub dapat dikelola hingga akhir musim ini, dan bahwa banyak hal akan berubah ketika penonton diizinkan kembali masuk ke stadion mereka Camp Nou.

Baca Juga: Ada Ronaldo, Pemain Gado-Gado Bantul-Liberia di Timnas Indonesia U-16

"Kesepakatan yang kami capai akan memungkinkan kami melewati hingga akhir musim tanpa masalah keuangan. Musim ini selamat," katanya pula.

Keuangan yang sulit juga disebabkan tidak adanya penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan permainan Lionel Messi dan kolega. Memang tak mengejutkan lantaran selama pandemi ini memang orang-orang dilarang menontom pertandingan sepak bola di stadion.

"Situasi ekonomi mengkhawatirkan. Sangat buruk, tapi kami punya harapan. Ketika lapangan dibuka, kami akan memperoleh 220 juta euro (sekitar Rp3,8 triliun) tanpa melakukan apa pun, dan itu akan naik hingga 320 juta (euro) berkat sponsor," jelasnya.

"Sementara itu, kami terus menghabiskan uang. Ini situasi yang mengerikan tapi ketika stadion kembali dimainkan, kami akan mulai kembali memperoleh uang," tambah dia.

Kebijakan penundaan gaji ini diterapkan Barca ke semua pemain. Sang kapten yang juga megastar ionel Messi sudah dipastikan tidak akan mendapatkan perlakuan khusus dalam kebijakan pemotongan gaji yang akan dilakukan Barcelona demi membantu klub melewati krisis akibat pandemi.

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto Menilai Larangan Ekspor Benih Lobster Keliru

Tusquets memperingatkan bahwa kebijakan ini harus dilakukan karena Barcelona mengalami kerugian finansial selama masa pandemi ini berlangsung.

Terpisah, sebagaimana dikabarkan lewat penelitian Global Sports Salaries dari sportingintelligence.com menempatkan Barcelona pada puncak daftar dengan rata-rata gaji pokok pemain tim intinya 12,8 juta dolar AS.

Angka itu sebenarnya turun dibandingkan dengan tahun lalu ketika Barcelona juga memuncaki daftar dengan rata-rata penghasilan 13,7 juta dolar AS, terutama karena pengaruh penghasilan pokok Lionel Messi yang mencapai 65 juta dolar AS. ****

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x