Video Viral Tik Tok Megathrust Lumpuhkan Jakarta, BMKG Sebut Itu Pernyataan yang Dipotong

- 17 Maret 2024, 10:05 WIB
Ilustrasi akibat megathrust
Ilustrasi akibat megathrust /freepik.com/wirestock/

PORTAL JOGJA - Terkait viralnya pada platform Tik Tok yang menyebutkan bahwa Jakarta mengalami kelumpuhan akibat gempa megathrust, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantahnya. Narasi pada video tersebut sudah dipotong oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga memunculkan makna lain yang berbeda.

Makna baru dari pemotongan pernyataa ini berpotensi menyebabkan masyarakat panik. Mengantisipasi hal tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan penjelasannya.

"Itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tgl 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta. Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS) di Bali," kata Dwikorita di Jakarta pada Sabtu 16 Maret 2024.

Baca Juga: BMKG: Terjadi 34 Gempa Susulan di Selatan Jatim yang Berasosiasi dengan Sumber Gempa Megathrust

Makna 'lumpuh' yang dipotong pada pernyataannya dan kemudian muncul dalam narasi Tik Tok adalah lumpuh karena terputusnya jaringan komunikasi yang disebabkan rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS) akibat gempa megathrust.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan dengan mendasarkan skenario terburuk yaitu terjadinya gempa di lepas pantai Samudra Hindia pada jarak kurang lebih dari 250 kilometer dari tepi pantai atau megathrust berkekuatan M 8.7.

Perkiraan terburuknya atas megathrust ini adalah melumpuhkan operasional InaTEWS BMKG di Jakarta, karena terputusnya (lumpuhnya) jaringan komunikasi, ataupun robohnya Gedung Operasional lama yang tidak disiapkan tahan gempa dan likuefaksi.

Baca Juga: Gempa Malang Bukan Gempa Megathrust, BMKG Sebut Gempa Benioff dan Tak Picu Gunung Api Jadi Aktif

Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, BMKG membangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS) sebagai fungsi cadangan di Bali, meskipun di Jakarta sudah ada.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Rilis BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x