Network
PORTAL JOGJA - Tim nasional (timnas) pemenangan capres dan cawapres Anies-Muhaimin (AMIN) untuk Pemilu 2024 sudah terbentuk. Mantan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas yaitu Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk menjadi kapten atau ketua umum Timnas AMIN tersebut.
"Kapten timnas, nama lengkap Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus," ujar capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa 14 November 2023, sebagaimana dikutip Portal Jogja dari ANTARA.
Selain itu terdapat pula dalam Timnas AMIN terdapat Co-Captain yang terdiri dari: Sudirman Said, Thomas T Lembong, Al Muzzamil Yusuf, Nihayatul Wafiroh, Azrul Tanjung, Nasirul Mahasin, Leontinys Alpha Edison, Yusuf Muhammad Martak, Ki KRT Lebdo Nagoro Anom Suroto (Ki Anom Suroto), Muhammad Jumhur Hidayat, Maksum Faqih dan Suyoto.
Sedangkan jabatan Sekertaris Jenderal dipegang oleh Novita Dewi. Untuk bendahara diamabahkan kepada Gede Widiade dan Tim Hukum Nasional akan dijalankan oleh Ari Yusuf Amir.
Baca Juga: Sembilan Ruas Jalan di Kota Yogya Harus Steril dari Alat Peraga Kampanye, Salah Satunya Malioboro
Anies menjelaskan penunjukan Syaugi sebagai ketua Timnas AMIN ini karena mantan Kepala Basarnas tahun 2017 ini dinilai memiliki kombinasi kepemimpinan dan manajerial yang baik. Dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki Syaugi,maka diharapkan dapat memberikan kontribusi daan pengelolaan sumber daya dalam tim pemenangan ini.
"Kami ingin agar kapten ini benar-benar bisa mengelola sumber daya yang dimiliki menjadi efisien, efektif dalam mencapai tujuan," ucap Anies Baswedan.
Seperti diketahui, bahwa adanya tim pemenangan menjadi salah satu persyaratan formal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang harus dipenuhi oleh pasangan capres dan cawapres. Mendasarkan pada hal tersebut, maka timnas AMIN ini bukan untuk mengotak-kotakan siapa yang bekerja di luar atau di dalam tim pemenangan.
"Yang selama ini sudah ada, menjadi tim pemenangan jalan terus, tidak berubah dan masih bergerak. Yang di sini, adalah formalisasi, karena kita harus memenuhi persyaratan KPU," kata mantan Rektor Paramadina ini.
