PORTAL JOGJA - Dalam kesempatan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Senayan Jakarta, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas, kita harus "lari marathon".
Presiden menambahkan bahwa soal kepemimpinan juga sangat menentukan masa depan Indonesia.
"Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu, bukan itu. Tapi, apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah kita mulai saat ini, apakah berani atau tidak, mampu konsisten atau tidak. Karena yang dibutuhkan adalah napas yang panjang. Karena kita tidak sedang jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint. Tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," katanya.
Baca Juga: Meriahkan HUT Kemerdekaan RI, PIA Ardhya Garini Muspusdirla Gelar Berbagai Lomba
Tantangan ke depan tidaklah mudah. Pilihan kebijakan akan semakin sulit. Untuk itu dibutuhkan keberanian dan kepercayaan untuk mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer.
Oleh sebab itu, menurut Joko Widodo, pemimpin itu harus punya public trust, karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan.
"Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia. Seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa ", ucapnya lagi.
Di akhir pidatonya, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para ulama, para tokoh agama, para tokoh masyarakat, dan para pemimpin adat, kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan, dan awak media, partai politik, politisi, aparat pemerintah, dan TNI/Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungannya selama ini.***