Pidato Sukarno dan Dua Arsip Sejarah Lainnya Ditetapkan UNESCO Sebagai 'Memory of the World'

- 5 Juli 2023, 05:31 WIB
Penyerahan sertifikat 'Memory of the World' atau Ingatan Kolektif Dunia
Penyerahan sertifikat 'Memory of the World' atau Ingatan Kolektif Dunia /Istimewa/ Kementerian Luar Negeri RI/

PORTAL JOGJA - United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) telah memberikan tiga sertifikat 'Memory of the World' atau Ingatan Kolektif Dunia , kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Penyerahan ketiga sertifikat ini dilakukan di Gedung Utama Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat pada Senin 3 Juli 2023.

Tiga arsip dokumenter Indonesia bernilai sejarah tinggi itu terdiri dari Pidato Soekarno 'To Build the World A new', Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, dan Hikayat Aceh. Sebelumnya, ketiga arsip tersebut telah ditetapkan melalui Sidang Dewan Eksekutif ke-216 UNESCO di Paris pada tanggal 10-14 Mei 2023.

Penyerahan sertifikat ini dilakukan oleh Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar kepada Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah. Momen bersejarah ini menjadi bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, serta sinergi antara para ahli, pemerintah, dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan arsip dokumenter Indonesia.​

Baca Juga: Kuota Haji Tahun 2024 Indonesia 221.000 Jemaah, Berikut Tahapan Penyelenggaraan 

Pada kesempatan itu, Teuku Faizasyah mengharapkan agar penetapan 'Memory of the World' atau Ingatan Kolektif Dunia ini bisa menjadi bagian dari langkah untuk menjaga nilai sejarah sampai generasi yang akan datang.

"Perlu diingat juga bahwa penetapan ini bukan merupakan tujuan akhir, melainkan bagian dari langkah bersama untuk menjaga nilai sejarah kita hingga generasi-generasi yang akan datang. Semoga penetapan ini menjadi keberlanjutan pengakuan UNESCO atas hal penting lainnya di Indonesia," ucapnya.

Dengan Penetapan serta penyerahan tiga sertifikat ini, menjadikan Indonesia memiliki 11 dari total 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia yang telah ditetapkan UNESCO. Delapan arsip lainnya adalah Arsip VOC, Arsip Konfrensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakartagama, dan Cerita Panji.

Baca Juga: Curhat Jin Ki Joo dan Kim Dong Wook tentang Karakter yang Mereka Perankan di My Perfect Stranger

Dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke 216 yang berlangsung pada 10-24 Mei 2023 yang lalu, UNESCO juga menetapkan empat geopark Indonesia sebagai . Keempat geopark itu adalah Ijen Geopark, Maros Pangkep Geopark, Merangin Geopark dan Raja Ampat Geopark.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: kemlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x