Mengenal Budidaya Garam Gunung di Desa Long Midang, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

- 21 Juni 2021, 15:35 WIB
Aktivitas petani garam gunung di Nunukan Klimantan Utara.
Aktivitas petani garam gunung di Nunukan Klimantan Utara. /Foto : Kaltim.litbang.pertanian.go.id/

Sumur yang ada di desa Long Midang ini terdapat 2 buah kemudian sumur garam gunung tidak dikelola secara perorangan.

Setiap keluarga  yang tinggal disekitar sumur diberi kesempatan secara bergiliran mengelolanya. Garam gunung desa Long Midang bukanlah milik perseorangan sebagaimana home industri pada umumnya.

Proses pembuatan garam gunung dilakukan secara sederhana berbeda dengan garam laut. Bahan dasar garam gunung diambil dari  sumur- sumur yang ada di Desa Long Midang.

Air sumur bergaram di timba menggunakan kaleng cat kemudian air sumur yang telah ditimba dan dimasukkan dalam suatu wadah besar terbuat dari potongan drum.

Baca Juga: Harga Emas UBS dan Antam Awal Pekan 21 Juni 2021 di Pegadaian

Air sumur yang ada di wadah besar selanjutnya direbus dengan suhu sangat panas menggunakan kayu bakar sampai 100 derajat celcius selama 24 jam lebih. Air garam yang direbus tersebut akan menguap dan mengering  berubah menjadi butiran kristal garam  atau garam basah.

Kristal garam ini  dikemas dalam  batang bambu berukuran panjang 30 cm  kemudian bambu dibakar hingga habis terbakar api. Sisa bakaran inilah yang dinamakan  garam kering.

Garam  yang sudah kering atau garam batangan selanjutnya garam batangan tersebut  dibungkus daun  teremah atau sejenis daun nipah dan siap dijual.

Sementara garam basah lainnya dijemur untuk mengurangi kadar air hingga berbentuk butiran garam. Garam kering ini dikemas dalam kantong plastik ukuran 1 kilogram.

Baca Juga: Harga Emas UBS dan Antam Awal Pekan 21 Juni 2021 di Pegadaian

Halaman:

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah