Network
PORTAL JOGJA - Dalam Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 yang jatuh Kamis 23 Mei 2024 ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyerukan kepada umat Buddha untuk menjadikan hari raya tersebut sebagai momentum merajut kerukunan sesudah hajatan pemilihan umum (pemilu) yang penuh dinamika.
“Mari jadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan pascapemilu, setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif,” kata Gus Men, sapaan akrab Menag, di Jakarta pada Rabu 22 Mei sebagaimana dikutip dari laman Kemenag RI.
Tak lupa Menag Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha di seluruh Indonesia. Ia kemudian menyatakan harapannya terkait perayaan hari besar umat Buddha.
“Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan,” ucap adik kandung dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Dr. K.H. Yahya Cholil Staquf.
Seperti diketahui Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang dilalui Buddha Gautama. Pertama, yaitu kelahiran Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM. Kedua, Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh. Saat itu, waktu menunjukkan tahun 588 SM. Terakhir, peristiwa wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.
Pelaksanaan acara puncak Tri Suci Waisak 2568 BE dilaksanakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis 23 Mei 2024. Ditandai dengan prosesi Detik-Detik Waisak pada pukul 20.52.42 WIB. Pada waktu tersebut, akan terdengar pemukulan gong sebanyak tiga kali dan pemercikan air berkah, serta pembacaan paritta Jayanto.
Baca Juga: Menag Gus Yaqut Siapkan Borobudur Jadi Rumah Ibadah Umat Buddha Dunia
Rangkaian kegiatan Waisak Nasional 2568 BE, sudah digelar sejak 5 Mei 2024 hingga akan berakhir pada puncak perayaan di candi peninggalan Wangsa Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno tersebut. Kegiatan tersebut antara lain karya bakti Taman Makam Pahlawan seluruh Indonesia, baksos pengobatan gratis, tradisi perjalanan Biksu Thudong.
