Jemunak, Makanan Khas dari Gunungpring Muntlan Magelang saat Ramadhan, Begini Rasanya

- 8 April 2022, 19:01 WIB
Ponisih (53) dibantu adik dan anaknya, membuat Jemunak, kuliner khas selama bulan Ramadhan, yang berasal dari Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ponisih (53) dibantu adik dan anaknya, membuat Jemunak, kuliner khas selama bulan Ramadhan, yang berasal dari Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. /Foto: jatengprov.go.id/Humas/

PORTAL JOGJA - Jemunak adalah makanan khas asli dari wilayah Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Makanan ini khas selalu hadir di bulan puasa atau ramadhan terutama menjadi sajian menu berbuka puasa.

Selama bulan ramadhan tiba ada banyak warga di sekitar wilayah Desa Gunungpring, Muntilan yang menjajakan Jemunak.

Rasanya yang manis dari cairan gula Jawa yang disebut 'kinco' sekaligus gurih dari adonannya yang terbuat dari tepung ketela dan beras ketan.

Jemunak dibuat dari bahan dasar ketela, beras ketan, gula merah dan kelapa. Cara membuatnya sederhana, namun membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam proses pembuatannya.

Baca Juga: Berburu Takjil di Jogja Selatan, Jangan Lewatkan Lokasi Berikut, Kuliner Kekinian Hingga Kuliner Jadul Komplit

Awalnya, beras ketan dan ketela setelah diparut (dihaluskan) kemudian dimasak dalam tempat yang berbeda. Setelah setengah matang, kedua bahan itu dicampur dan ditumbuk hingga lembut. Lalu, dimasak lagi hingga keduanya benar-benar matang dan siap saji.

Makanan itu lantas disajikan dengan siraman gula merah dan parutan kelapa di atasnya. Kenyal, manis dan gurih. Demikian rasa makanan itu terasa di lidah saat mengecapnya.

Tradisi awalnya dibuat oleh keluarga Mbah Mulyodinomo warga Dusun Karaharjan secara turun temurun. Saat membuatnya juga tidak mengggunakan peralatan modernnamun menggunakan tungku kayu bakar.

Adik dan anak Ponisih membantu proses pembuatan jemunak. Mereka sekeluarga meneruskan usaha turun temurun dari orangtua Ponisih, Mbah Mul (86).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries dan Taurus 9 April 2022: Waktunya Menunjukkan Sisi Romantis

Untuk membuat jemunak, Ponisih harus memasak ketan sampai setengah matang, sekaligus memarut singkong. Untuk memarut singkong menurut Ponisih disarankan menggunakan tangan dan bukan alat elektronik.

Kemudian, ketan dan singkong dikukus bersamaan jadi satu. Selanjutnya, setelah matang ketan dan singkong ditumbuk secukupnya.

Setelah ditumbuk, adonan itu akan ditaburi parutan kelapa yang sudah dikukus dan gula Jawa yang sudah dicairkan. Terakhir, adonan dikemas dengan bungkus daun pisang.

“Pakai mesin parut dulu pernah, tapi hasilnya singkong sama ketannya ndak luket (tercampur sempurna-Red),” papar Ponisih, anak kedua dari sembilan bersaudara.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Sabtu 9 April 2022: Blockbuster Sahur Movie The Meg dan Bioskop Trans TV Before I Fall

“Nanti diambil bakul-bakul ke sini, dijual di sekitar Gunungpring. Selain di Gunungpring nggak ada. Mungkin ada, tapi nggak begitu laku. Ya memang ciri khasnya Gunungpring,” kata Ponisih.

Dalam sehari, Ponisih menjelaskan bisa membuat sampai 30 kg adonan jemunak. Dengan berat singkong yang diparutnya mencapai 17 kg. Ponisih mematok harga jual Rp2.000 per bungkus Jemunak.***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x