PORTAL JOGJA - Tak terasa, Tahun Baru Imlek 2572 yang menandakan dimulainya tahun Kerbau, akan jatuh pada hari Jumat 12 Februari 2021 besok.
Tahun baru imlek tidak hanya identik dengan angpau, barongsai, dan kue keranjang saja, tetapi juga prediksi akan cuaca yang biasa terjadi saat itu.
Menurut sejarahnya, hari raya Imlek berawal dari bentuk rasa syukur masyarakat Tiongkok lantaran datangnya musim semi. Alasannya di masa itu mereka seolah dipenuhi keberkahan. Mulai dari hasil panen yang melimpah hingga kondisi musim yang baik.
Baca Juga: 10 Makanan Penutup Cina yang Paling Populer untuk Inspirasi Hidangan Imlek, Ada Durian dan Cincau
Baca Juga: Jadi Bahan Roasting, Ruben Onsu Kembali Gandeng Minola Sebayang
Di saat inilah biasanya hujan pun turun seolah turut merasakan kebahagiaan masyarakat Tiongkok dan dari momen inilah terbentuk semacam kepercayaan akan hujan yang menjadi tanda keberuntungan serta akan membuat warga Tiongkok resah bila tidak ada setitik pun hujan yang turun ke bumi, entah sebelum Imlek atau disaat harinya tiba.
Kemudian kepercayaan ini akhirnya menyebar luas, termasuk ke Indonesia. Masyarakat Indonesia menganggap bahwa saat perayaan Imlek datang, pasti hujan akan senantiasa turun membasahi bumi.
Masih tentang hujan saat Imlek, banyak orang berpendapat, bila hujannya deras maka keberuntungannya pun besar, dan sebaliknya. Namun, pendapat lain mengatakan, bila hujannya terlalu deras bahkan sampai muncul angin besar dan badai, maka itu tanda yang tidak menguntungkan. Adapula yang mengaitkan ketika hujannya turun gerimis dalam waktu yang lama, maka dianggap keberuntungan.
Berdasarkan kutipan dari laman Pdamtirtabenteng.co.id yang dilansir dari BMKG, Kasubid Informasi BMKG, Harry Tirto, menjelaskan beberapa penjelasan ilmiahnya.