Cara Praktis Ternak Murai Batu Bagi Pemula, Kandang Perjodohan, Perkawinan, Pemberian Pakan dan Anakan

2 Maret 2022, 09:46 WIB
Cara Membedakan Burung Murai Batu Medan Asli dengan Palsu, Jangan Sampai Rugi! /Dicky Mawardi/Galajabar/

PORTAL JOGJA – Burung Murai Batu atau Copsychus malabaricus adalah salah satu burung berkicau favorit bagi penggemar burung ocehan atau kicau mania.

Kini menangkarkan dan beternak murai batu bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Sebab harga murai batu hasil ternak atau penangkaran lebih banyak dicari oleh kicau mania.

Sebab memelihara murai batu hasil tangkapan hutan dengan cara dijerat adalah susah untuk dijinakkan Selain itu risiko mati jauh lebih besar karena burung mengalami stres.

Ada banyak jenis murai batu di Indonesia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun tergantung dari pilihan dan kesukaan kicau mania mau memelihara murai batu jenis apa?

Baca Juga: Cara Memilih Murai Batu Bakalan dan Anakan, Simak Tips Cara Merawat yang Benar

Misalnya murai batu Aceh, murai batu Medan, Murai batu Nias, Murai batu Jambi, Murai batu Lampung.

Selanjutnya murai batu Jawa atau Larwo, murai batu Borneo atau Kalimantan dan sebaginya.

Burung murai batu merupakan burung pemakan serangga, cacing dengan habitat di hutan-hutan tropis.

Memelihara burung kini telah menjadi

Selain itu, burung murai batu merupakan salah satu burung yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Anakan murai batu umur 2-3 bulan dapat dihargai antara Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 tergantung pada kualitas indukan.

Murai batu yang berprestasi dan sering memenangkan lombadapat dihargai hingga ratusan juta rupiah. Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa orang-orang ingin beternak murai batu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2022: Nino Makin Gelap Mata, Andin Marah Hingga Tensi Naik lagi Demi Reyna

Anda berminat ternak murai batu?
Berikut ini akan dibahas secara lengkap tentang bagaimana cara ternak murai batu.

Kandang Murai Batu

Pentuan lokasi kandang sangat penting untuk memudahkan perawatan.

Perama lihat situasi rumah terutama agar terhindar dari hewan seperti tukus dan kucing

Posisi kandang yang memadai, tidak terlalu sempit untuk pasangan mirai batu berjodoh hingga perkawinan.

Selain itu memudahkan peternak murai batu dalam pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran, dan menjaga kebersihan kandang.

Baca Juga: China Mulai Evakuasi Ribuan Warganya dari Ukraina

Penempatan kandang yang salah akan menyebabkan murai batu tidak mau bertelur karena stres.

Ukuran Kandang Murai Batu

Ukuran kandang yang terlalu besar dapat menyebabkan murai batu terlalu banyak terbang sehingga berpengaruh pada produksi.

Namun jika kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu stres sehingga dapat menggangu reporoduksi

Kandang ukuran kecil : 60 cm x 60 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi)

Kandang ukuran sedang : 100 cm x 200 cm x 200 cm (panjang x lebar x tinggi)

Setelah kandang siap, di dalam diberi tempat bertengger, tempat pakan dan tempat minum murai batu.

Baca Juga: Cara Memelihara Channa atau Ikan Gabus, Kasih Pakan Ini Biar Sisiknya Mengkilat Bagus

Untuk tempat bersarang, peternak murai batu dapat menggunakan barang bekas seperti besek bambu, wadah plastik atau membeli sarang jadi di tenpat kios pakan burung.

Prinsipnya tempat bertelur nyaman dan aman serta jauh gangguan hewan lainnya.

Jaga Kebersihan Kandang Murai Batu

Ini penting sekali karena tingkat kebersihan yang terjaga, munculnya bibit penyakit dan hama tentu bisa diminimalisir.

Peawatan harian kandang murai batu usahakan setiap pagi dan sore tempat minum dibersihkan dan diganti.

Setiap satu minggu sekali, paling tidak kandang dibersihkan secara keseluruhan.

Baca Juga: Tips Memelihara dan Budi daya Ikan Channa Keluarga Ikan Gabus, Simak Makanan Nutrisi Biar Sisiknya Bagus

Setelah kotoran dibuang, sangkar bisa dicuci lalu disterilkan dengan disinfektan dan obat antikuman, serta dikeringkan dibawah sinar matahari.

Usahakan kandang juga harus ada sinar matahari agar bersih dan tidak lembab sehingga terjauh dari hama penyakit.

Cara Pemberian Pakan Murai Batu
Murai batu membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menunjang aktivitas dan produktivitasnya.

Agar nutrisi terpenuhi, murai batu perlu diberikan pakan yang segar dan bervariasi. Pemberian vitamin serta pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran antara pakan buatan dan pakan alami.

Pemberian pakan ekstra berupa jangkrik, cacing, telur semut rangrang atau kroto, ulat hongkong atau hewan serangga kecil.

Baca Juga: Pesawat Bomber Amerika Serikat B-52 Sipa Ukraina Hadapi Militer Rusia

Dalam satu hari rata-rata burung akan membutuhkan air minum sebanyak 4 – 5 kali jumlah pakannya. Air sangat dibutuhkan oleh burung murai batu ini untuk proses metabolisme tubuh.

Voer khusus burung biasa di pakai sebagai pakan untuk burung kicau. Ada banyak macam jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran ini. Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis.

Cara Perkembangbiakan Murai Batu

Perkembangbiakan murai batu secara berpoligami bertujuan untuk menghemat indukan jantan. Yang lebih hebatnya lagi, dalam satu kandang dapat diisi 1 ekor pejantan dan 4-7 ekor betina.

Hal ini dapat dilakukan untuk menghemat indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar berkualitas.

Selain itu dapat meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.

Untuk perjodohan, muai batu harus benar-benar dewasa umur di atas 1 tahun dan siap kawin.

Perta-tama masukkan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Setelah itu masukan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang betina. Ini bertujuan mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2 ekor betina tersebut. Jadi harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1 minggu.

Tunggu sampai burung betina birahi. Biasanya burung betina akan bersiul-siul dan mendekati sangkar jantan.

Ketika burung jantan dan betina sudah saling berdekatan, maka ini lah saat yang tepat untuk melepas murai batu jantan dari sangkarnya.

Cara Merawat Anakkan Murai Batu

Anakan murai batu yang berusia 7 – 14 hari bisa deberi pakan dengan campuran voer dan krota yang sudah diencerkan.
Pemberian pakan bisa dilakukan 1 jam sekali.

Setelah berusia 15 hari, biasanya mereka sudah bisa makan kroto sendiri. Akan tetapi tetap selalu diperhatikan agar anakan burung murai batu dapat tumbuh sehat.

Demikian informasi cara beternak murai batu bagi pemula mulai dari mempersiapkan kandang, perjodohan, perkawina, perawatan anakan, pemberian pakan dan sebagainya ***

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler