Network
PORTAL JOGJA - Murai batu atau Copsychus malabarcus abanyak ditemukan di kawasan Indonesia. Burung Murai batu sangat banyak digemari oleh penggemar ocehan atau kicau mania.
Bagi kicau mania, murai batu termasuk burung favorit lomba atau kontes burung berkicau. Tidak ada kelas murai batu rasanya hambar, kalau cuma kelas cucak ijo, anis merah, kacer atau lainnya.
Suara kicauan murai batu yang merdu karena mampu menirukan suara burung ocehan lainnya hingga warna bulu ekor yang panjang dan sangat eksotik.
Baca Juga: Jepang Bentuk 'Kementerian Kesepian' Untuk Atasi Warganya yang Stres Akibat Pandemi Covid-19
Murai Batu merupakan burung pemakan serangga dengan habitat di hutan-hutan tropis. Saat ini sudah banyak peternak atau penangkar yang membudidayakannya karena habitat di alam sudah berkurang.
Di Indonesiaada banyak jenis burung murai batu seperti Murai Batu Aceh, Murai Batu Medan, Murai Batu Nias, Murai Batu Jambi, Murai Batu Lampung, Murai Batu Borneo, Murai Batu Jawa atau Larwo.
Dari berbagai jenis Murai Batu tersebut, Murai Batu Medan yang paling banyak dicari oleh kicau mania. Baik Murai Batu tangkapan hutan maupu yang sudah dibudidayakan para peternak di Indonesia.
Baca Juga: Wedding Organizer Sebut Pernikahan Vicky Prasetyo dan Kalina Bakal Digelar Maret
Sifat burung murai batu ini termasuk burung yang agresif atau petarung namun juga mudah stres. Dengan begitu membutuhkan perawatan ekstra dan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan dan manusia.
Harga burung Murai Batu di pasaran juga bervariasi. Setiap penangkar atau peternak punya standar harga tersendiri. Demikian tiap daerah atau di pasar burung juga bisa berbeda.
