Jepang Bentuk 'Kementerian Kesepian' Untuk Atasi Warganya yang Stres Akibat Pandemi Covid-19

- 21 Februari 2021, 11:27 WIB
Ilustrasi kesepian.
Ilustrasi kesepian. /pixabay/goodinteractive

PORTAL JOGJA – Setiap negara melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pendemi Covid-19.

Salah satunya adalah dengan mengurangi mobilitas, dan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah dan mengurangi kegiatan yang menyebabkan kerumunan.

Namun, bekerja dari rumah dan kurangnya kegiatan sosial selama masa pandemi virus corona di Jepang, ternyata membuat banyak orang semakin stres dan merasa kesepian.

Ditambah lagi dengan kebijakan Isolasi mandiri saat pandemi dinilai sebagai salah satu penyebab meningkatnya kasus bunuh diri di Jepang dalam 11 tahun terakhir.

Baca Juga: Wedding Organizer Sebut Pernikahan Vicky Prasetyo dan Kalina Bakal Digelar Maret

Baca Juga: Tahukah Anda Ternyata Telur Bebek Lebih Bergizi, Ketimbang Telur Ayam Biasa

Melihat permasalahan baru akibat pandemi tersebut, Pemerintah Jepang telah membentuk Kementerian Kesepian untuk mengatasi persoalan ini.

Melalui Perdana Menteri Yoshihide Suga, Pemerintah Jepang menunjuk Tetsushi Sakamoto untuk menjabat sebagai Menteri Kesepian. Penunjukan itu dilakukan pada Jumat, 12 Februari 2021.

"Banyak warga khususnya wanita merasa tidak nyaman dengan isolasi mandiri dan menyebabkan kesepian hingga mereka bunuh diri, saya ingin anda mengendalikan masalah itu dan membuat strategi yang komprehensif,” ucap Suga kepada Sakamoto, sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Indramayu.com dalam artikel yang berjudul Banyak Warganya Kesepian lalu Bunuh Diri, Pemerintah Jepang Bentuk 'Kementerian Kesepian'.

Menurut Suga, kasus bunuh diri di kalangan wanita meningkat untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir menjadi 6.976 kasus.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Pikiran Rakyat Indramayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah