Hingga akhirnya Nabi Muhammad memutuskan untuk melakukan hijrah ke Thaif bersama Zaid bin Haritsah yang merupakan mantan budah Khadijah, namun sudah diangkat anak. Rasulullah berharap, dapat hidup tenang di Thaif karena pemimpin Bani Tsaqif di Thaif masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad.
Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Ada Event Hajad Dalem Yasa Peksi Burak di Kraton Yogyakarta
Namun saat Nabi Muhammad bertemu dan mengajak saudaranya memeluk Agama Islam, ajakan itu ditolak. Nabi Muhammad pun diusir dari Thaif. Tak hanya itu, saat Nabi Muhammad dan Zaid bin Haritsah berjalan kembali ke Makkah mereka dilempari batu oleh penduduk Thaif.
Malaikat Jibril sempat meminta izin kepada Nabi Muhammad untuk menghukum penduduk Thaif yang telah berbuat kejam. Namun Nabi Muhammad menolak dan justru mendoakan mereka.
Setelah Nabi Muhammad merasakan kesedihan mendalam dan beratnya berdakwah hingga menerima perbuatan keji, Allah pun menghibur Rasullah dengan sebuah perjalanan penuh makna, yaitu Isra Mikraj.
Tak hanya perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh, namun Rasulullah juga menerima perintah langsung dari Allah Swt berupa perintah shalat lima waktu.***