Kemerdekaan Indonesia Diproklamasikan Tepat di Bulan Ramadan 1364 Hijriah

- 26 Maret 2023, 03:56 WIB
 Momen pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta.
Momen pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta. /its.ac.id /

PORTAL JOGJA- Ramadan menjadi bulan yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Karena detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bertepatan dengan bulan Ramadan 1364 H.

Sebelum peristiwa proklamasi, satu hari menjelang malam pertama di bulan Ramadan, dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pada tanggal satu Ramadan, Tentara Sekutu menjatuhkan bom di Kota Nagasaki yang berakibat lemahnya kekuatan Jepang dan berada diambang kekalahan perang.

Keesokan harinya pada tanggal dua Ramadan, Soekarno, Mohammad Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat menemui Marsekal Terauchi di Vietnam untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Sandiaga Uno Siap Kunjungi 75 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

Pada tanggal 6 Ramadan, Jepang menyerah kepada sekutu. Hingga akhirnya para pemuda menyusun kerja sama dan siasat untuk merebut kekuasaan dari Jepang.

Pada malam harinya sekitar pukul 22.00 tanggal 7 Ramadan, para pemuda yang dipimpin Wikana mendatangi kediaman Soekarno untuk mendesak agar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan malam itu juga.

Dini hari tanggal 8 Ramadan, Soekarno dan Mohammad Hatta diculik ke Rengasdengklok, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat..

Bung Karno menuturkan bahwa sejak dari Kota Saigon, Vietnam, sudah merencanakan proklamasi akan dibacakan pada 17 Agustus 1945, karena diyakini 17 merupakan angka keramat. Al-Quran diturunkan pada 17 Ramadan. Salat sehari terdiri dari 17 rakaat dan dipilihnya hari yang mulia yakni Jumat.

Selama masa persiapan menuju Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno meminta rekomendasi dari beberapa ulama. Tanggal 17 Agustus merupakan rekomendasi yang diberikan oleh KH Abdoel Moekti dari Muhammadiyah.

Sedangkan KH Hasyim Asy'ari dari Nahdlatul Ulama (NU) memberikan semangat dan dukungan kepada Bung Karno untuk tidak takut memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia.

Penculikan yang dipimpin pemuda Wikana tersebut, berakhir ketika Mr. Achmad Soebardjo menjemput Soekarno, Mohammad Hatta, dan Fatmawati yang sedang menimang bayi Guntur Soekarno untuk kembali ke Jakarta. Pada 16 Agustus tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Sesampainya di Jakarta, mereka langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1. Sebelumnya, Soekarno lebih dahulu menurunkan istrinya, Fatmawati dan Guntur putranya di rumah Soekarno.

Rumah Laksamada Maeda dipilih sebagai tempat penyusunan teks proklamasi karena sikap Maeda yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. Perwira Angkatan Laut ini memang berbeda dengan perwira militer lainya. Ia akrab berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Seperti dikutip dalam buku berjudul “Api Sejarah 2: Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia” karya Prof Ahmad Mansur Suryanegara yang terbit 2015 disebutkan bahwa:

Menurut Mr. Achmad Soebardjo bahwa naskah teks proklamasi didektekan oleh Bung Hatta dan ditulis oleh Bung Karno. Setelah selesai disusun kemudian diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik yang dipinjam (sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Kriegsmarine Mayor Laut Dr. Hermann Kandeler.

Baca Juga: Tradisi Berbuka dengan Bubur India di Masjid Pekojan yang Berusia Hampir 100 Tahun

Peristiwa tersebut dilakukan pada pukul 03.00 waktu sahur di bulan Ramadan. Sehingga para tokoh yang terlibat makan sahur di rumah Laksamana Maeda. Pertemuan berakhir setelah teks ketikan tersebut ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Keesokan harinya, pada 17 Agustus 1945, tepat pukul 10 pagi, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Peristiwa proklamasi tersebut bertepatan dengan hari Jumat Legi, tanggal 9 Ramadan 1364 H. Ini berarti umat Islam di seluruh dunia sedang dalam melaksanakan ibadah puasa.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x