Donasi Berlebih, Masjid London Bahkan Dapat Membiayai Buka Puasa di Bangladesh dan Bisa Jadi, Yaman

- 15 April 2021, 10:45 WIB
Masjid Utara London memberikan donasi berbuka puasa ke Bangladesh, dan bila memungkinkan ke Yaman. Donasi dapat diberikan sebesar £ 3 atau sekitar Rp60.000 per paket
Masjid Utara London memberikan donasi berbuka puasa ke Bangladesh, dan bila memungkinkan ke Yaman. Donasi dapat diberikan sebesar £ 3 atau sekitar Rp60.000 per paket /Bagus Kurniawan/Instagram East London Mosque

PORTAL JOGJA - Setiap tahun Masjid London biasanya menyediakan makanan berbuka puasa bagi umat Islamyang berada di London dan sekitarnya. Namun dengan adanya pembatasan akibat Covid-19 hal ini urung dilakukan.

Meskipun begitu, donasi telah terkumpul hingga akhirnya disalurkan kepada buka puasa di Bangladesh, salah satu negara Islam yang karena pandemi Covid-19 lalu pendapatan penduduk miskinnya menurun 80 persen.

Bila pendapatan tetap berlebih, Yaman adalah tujuan penyaluran untuk berbuka puasa selanjutnya.

Baca Juga: Denmark Jadi Negara Pertama di Eropa Yang Tinggalkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Juga: Satgas Bencana NTT Sudah Kunjungi Desa Sangat Terpencil di Alor, Total Korban Meninggal 181 Jiwa

East London Mosque atau Masjid London Timur dan London Muslim Center atau Pusat Muslim London setiap tahun biasa menampung ratusan orang saat matahari terbenam.

Di bulan Ramadhan, saat matahari terbenam ini juga menandakan waktu buka puasa dan dilakukan bersama ratusan orang Muslim lainnya yang berada di London dan sekitarnya.

Namun akibat pandemi Covid-19, buka puasa bersama menjadi salah satu hal yang tidak dapat terlaksana. Meskipun begitu, donasi untuk berbuka puas terus berdatangan.

Baca Juga: Wow! Ada 10 Lebih Drama Korea Dubbing Bahasa Indonesia Selama Ramadhan, Berikut Sinopsisnya

Baca Juga: David Beckham Akan Tampil Dalam Serial Disney+ Tentang Komunitas Sepak Bola Grassroot

Sebagai gantinya masjid akan mendistribusikan makanan buka puasa kepada pekerja garis depan di Rumah Sakit Royal London.

Rumah sakit ini hanya berjarak dua menit dari masjid. Makanan tersebut juga akan didistribusikan kepada orang setempat, tidak hanya Muslim, yang membutuhkan.

“Salah satu hal besar yang kami lakukan di masjid setiap tahun adalah memberi makan beberapa ratus orang yang datang dan berbuka puasa. Namun, pedoman pemerintah saat ini mengizinkan lembaga keagamaan untuk membuka hanya untuk sholat dan oleh karena itu kami tidak dapat menyelenggarakan buka puasa, ”kata Khizar Mohammad, manajer media dan komunikasi masjid.

Baca Juga: Bulan Ramadhan, Ka’bah dan Masjidil Haram Diberi Wewangian 10 Kali Dalam Sehari

Baca Juga: Pulang Tarawih, Ibu dan Anak di Pangandaran Tewas Terjatuh dari Jembatan yang Roboh dan terseret Arus Sungai

"Kami memiliki himbauan setiap tahun dan siapa pun yang ingin memberi makan yang lapar akan menyumbang," kata Mohammad.

Inisiatif berbuka puasa didanai melalui sumbangan dan setiap paket makan berharga £ 3 atau sekitar Rp60.000.
“Memberi makan orang dalam Islam adalah perbuatan baik yang sangat dianjurkan, baik itu tamu Anda atau orang miskin dan membutuhkan. Banyak orang menyumbang untuk kampanye buka puasa dan hal itu didanai oleh mereka,” ujarnya.

Karena banyaknya sumbangan yang menumpuk pada tahun 2020, sedangkan masjid juga sedang berada di tengah lockdown ketat nasional, akhirnya sumbangan tersebut disalurkan dengan cara mendanai makanan buka puasa di Bangladesh.

Baca Juga: Pulang Tarawih, Ibu dan Anak di Pangandaran Tewas Terjatuh dari Jembatan yang Roboh dan terseret Arus Sungai

Alasannya, selain karena mayoritas jamaah masjid memiliki akar di Bangladesh, juga karena pada pandemi Covid-19 2020, pendapatan masyarakat miskin di Bangladesh turun hingga 80 persen.

“Kami mendapat banyak sumbangan tahun lalu, yang memungkinkan kami memberi makan lebih banyak orang. Tidak hanya secara lokal tetapi juga internasional,” tambah Mohammad.

Dalam setiap paket makanan dibuat bervariasi. Biasanya selalu ada pilihan memakan daging atau vegetarian, kemudian buah, kurma, sebotol air mineral atau jus buah.

“Kami suka memadukan menu karena kami memiliki penerima tetap yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung dan kami tidak ingin memberi mereka makanan yang sama selama 30 hari berturut-turut,” ujar Mohammad.
Selain itu, masjid ini juga menyediakan makanan untuk pekerja garis depan untuk melawan Covid-19 setiap minggu selama pandemi.

Baca Juga: Warga Jepang Protes Rencana Pemerintah Buang Air Lilmbah Radioaktif Nuklir Fukushima ke Laut

“Rumah Sakit Royal London berada di dekatnya dan kami telah menyediakan makanan bagi staf selama sore hari sebagai tanda terima kasih. Selama Ramadan, makanan ini akan menjadi harian, bukan mingguan, ” ujar Mohammad.

Jarak antara masjid dan rumah sakit hanya berkendara selama dua menit. Makanan diangkut menggunakan van. Di sana, para petugas akan menyalurkan ke departemen yang membutuhkan.

Selain itu, masjid ini juga menyediakan bahan makanan, makanan yang dimasak, dan paket kebersihan untuk sekitar 200 orang di distrik Tower Hamlets di London.
Mereka yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi dapat meminta makanan berbuka puasa dari masjid sebagai bagian dari kampanye.

Baca Juga: Dr. Zaidul Akbar Ingatkan Bulan Puasa Ramadhan Bukan Bulan Sibuk Buka Puasa Bersama!

“Mereka yang membutuhkan biasanya akan menelepon dan memintanya. Orang-orang terlepas dari keyakinan mereka, dapat meminta untuk ditambahkan ke dalam daftar atau agar paket berbuka puasa Ramadhan dikirimkan kepada mereka. Atau, mereka bisa mengambil sendiri barang-barang itu jika itu lebih nyaman,” ujar Mohammad.

Bahkan, bukan tidak mungkin, bila pada tahun ini sumbangan yang diterima kembali berlebih, dapat disalurkan ke negara lain seperti Yaman yang masih dilanda krisis akibat Arab Spring sepuluh tahun lalu yang menyebabkan perang saudara.

“Jika kita mengumpulkan cukup uang, kita juga akan mendanai buka puasa di negara lain yang kurang beruntung seperti Yaman,” Mohammad.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah