Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Tarjih Muhammadiyah

- 12 April 2021, 16:51 WIB
Ilustrasu sedang melaksanakan sholat
Ilustrasu sedang melaksanakan sholat /pikiran rakyat

PORTAL JOGJA – Qiyamu Ramadhan (Shalat Tarawih) merupakan shalat sunnat pada bulan Ramadhan yang dilakukan pada malam hari.

Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, waktu Shalat Tarawih adalah sesudah Shalat Isya hingga fajar atau sebelum subuh. Biasanya warga Muhammdiyah melaksanakan Shalat Tarawih sebanyak 11 rakaat, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad saw:

 عن عائشة  زوج النبي صلى الله عليه وسلم قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ  وَهِيَ الَّتِي يَدْعُو النَّاسُ الْعَتَمَةَ  إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً (رواه مسلم)

Artinya:  “Dari  ‘Aisyah  r.a.  istri  Nabi  saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu mengerjakan shalat (malam) pada waktu antara selesai shalat ‘Isya, yang disebut orang  atamah  hingga  fajar,  sebanyak sebelas rakaat.” [HR. Muslim].

Baca Juga: Sahur Ala dr. Zaidul Akbar, Resep Simpel Tapi Cukup Untuk Energi Seharian Usai Sahur. Lihat Disini!

Baca Juga: Pakai Twibbon! Ini 2 Cara Mudah dan Unik Mengkreasikan Ucapan Marhaban Ya Ramadhan! Anti Mainstream!

Meskipun sebaiknya Shalat Tarawih dikerjakan secara berjamaah, namun dapat pula dikerjakan sendiri-sendiri. Dasarnya adalah hadits Nabi Muhammad saw:

عَنْ عَائِشَةَ أمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْها أَنَّ رَسُولَ اللهُ صلَي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِى المَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلاَتِهِ نَاسٌ، ثُمَّ صَلَّى مِنَ القَابِلَةِ فَكَثُرَ النّاسُ، ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنَ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوِالرَّابِعَةِ، فَلَمْ يَحْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُلولَ اللهُ صلَي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ اَلّذِى صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِى مِنَ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلاَّ أَنِّى خَشِيْتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ ، وَذَلِكَ فِى رَمَضَانَ. [رواه البخاري ومسلم]

Artinya: “Dari Aisyah Ummul Mukminin r.a. (diriwayatkan),  bahwasanya  Rasulullah saw pada suatu malam shalat di masjid. Lalu shalatlah bersama shalatnya (berja-maah) sejumlah orang. Kemudian orang satu kabilah (dalam jumlah besar) juga ikut shalat, sehingga jumlah jamaah se-makin banyak. Pada malam ketiga atau keempat, para jamaah telah berkumpul, namun Rasulullah saw tidak keluar ke masjid menemui mereka.

Baca Juga: Lengkap! Doa Bacaan Ziarah Kubur Beserta Latin, Arti dan Caranya

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x