PORTAL JOGJA - Sejak hilal terlihat pada Minggu 14 Maret 2021 petang, umat muslim Indonesia telah memasuki bulan Sya’ban 1442 H. Bulan Sya’ban merupakan bulan ke-delapan dalam kalender Hijriah atau bulan sebelum Bulan Ramadan.
Dilansir dari laman NU Online, Sya’ban berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas gunung. Bulan Sya’ban dimaknai sebagai jalan menuju puncak bulan paling istimewa yaitu Ramadan.
Berdasarkan sejarah, bulan Sya’ban menjadi istimewa karena pada bulan ini, pernah terjadi peralihan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram. Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Hal itu tertuang firman Allah dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 144 yang artinya :
Baca Juga: Penting! Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Rezeki Anda
Baca Juga: Catat! ini 3 Amalan Penting Agar Orang Tua Selamat dari Siksa Kubur
“Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa Bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban.
Selain itu, pada bulan Sya’ban, catatan amal manusia diserahkan kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang kebiasaan Rasullah berpuasa pada bulan Sya’ban yang lebih sering dibandingkan dengan bulan lain.
Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa”.
Baca Juga: 4 Amalan Doa Untuk Mendapat Rezeki yang Halal dan Barokah dari Allah SWT