Alat Musik Gambus Sarana Pengiring Hiburan dan Penyebaran Agama Islam

29 Maret 2023, 04:00 WIB
Ilustrasi Alat Musik Gambus.   /alatmusik.id /

PORTAL JOGJA- Alat musik gambus diyakini berasal dari Tanah Arab. Di daerah ini alat musik gambus dipergunakan sebagai alat musik yang mengiringi lagu-lagu daerah setempat.

Masuknya alat kesenian ini di Indonesia diperkirakan bersamaan dengan proses islamisasi di daerah Sumatera. Alat musik ini diterima dan diadaptasikan oleh orang-orang suku Melayu dan dijadikan salah satu jenis alat musik bagi mereka.

Hal ini terbukti bahwa setiap kesenian Melayu bernafaskan agama Islam selalu terdapat alat musik gambus yang digunakan untuk mengiringi kesenian yang dipengaruhi oleh kebudayaan Islam seperti misalnya tari japin, tari hadrah, tari rebana dan qasidah.

Baca Juga: PSIS Perpanjang Kontrak Carlos Fortes Dan Vitinho Hingga 2024 

Masuknya alat musik gambus ke Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat bersamaan datangnya orang-orang suku Melayu yang berasal dari Sumatera dan kemudian menetap di daerah tersebut. Orang-orang ini ada yang berdagang dan ada pula para mubaligh.

Dari merekalah terutama para mubalig, alat musik gambus diperkenalkan pada penduduk setempat. Dalam proses Islamisasi di daerah Ketapang, musik gambus dipergunakan sebagai sarana penyebaran Agama Islam. Khususnya bagi kesenian Islam, alat musik ini dipergunakan sebagai awal dari proses pengislaman.

Oleh masyarakat setempat di Ketapang, alat ini diterima dan diadaptasikan oleh mereka dan dibuat sendiri yang dikemudian alat musik gambus tersebut digunakan sebagai sarana hiburan. Bentuk atau wujud alat musik ini seperti bentuk dayung, alat musik ini dapat dibuat dari bahan kayu kempas, menggiris dan kayu merbau.

Panjang alat musik gambus tidak bisa ditentukan, panjang pendeknya alat musik ini tergantung keinginan si pembuat, tetapi biasanya panjang alat musik ini 1 meter. Alat musik gambus hampir menyerupai gitar, yakni ada bagian-bagian yang berfungsi sendiri-sendiri. Ragam hias yang terdapat pada alat musik ini terletak pada bagian kepala gambus.

Bagian kepala gambus dibuat khusus dengan cara diukir. Motif ukuran pada bagian kepala gambus adalah motif daun serai dan buah delima. Ragam hias ini mempunyai makna tertentu, ragam hias daun serai dan buah delima dimaksudkan suatu harapan bahwa selama manusia hidup diharapkan mencintai seni yang tak ubahnya pohon yang mempunyai daun tetap menghasilkan buah, tidak diketahui secara pasti kenapa daun serai dan buah delima yang dijadikan model.

Langkah pertama proses pembuatan gambus terlebih dahulu dipilih bahan-bahan kayu yang diinginkan dan kemudian dipotong sesuai dengan keinginan si pembuat.

Baca Juga: Kemenag Rilis Nama Jemaah Berhak Lunasi Biaya Haji 2023 

Dalam pemilihan pohon kayu yang akan dipotong sebagai bahan untuk membuat gambus dipilih hari-hari tertentu, dalam hal ini menurut kepercayaan setempat pohon ditebang pada saat-saat sinar rembulan. Dalam hal ini, menurut kepercayaan setempat, pohon yang ditebang baiknya pada saat sinar rembulan atau bulan yang mulai mengecil (bentuk mata arit) sehingga tidak akan mengalami pelapukan atau tahan lama.

Gambus yang sudah selesai dikerjakan tersebut, kemudian dirabun dan diberi mantra-mantra yang maksudnya agar orang lain yang mendengar alunan gambus tersebut merasa tertarik untuk mendengarkan secara periodik.

Penempatan alat musik gambus ini tidak pada sembarang tempat, khusus bagi gambus yang dirabun, ditempatkan pada tempat-tempat tertentu yang tinggi dan dibungkus dengan kain.

Keseluruhan bentuk gambus hasil adaptasi masyarakat suku Melayu terhadap alat musik gambus asli yang berasal dari Tanah Arab ada sedikit perbedaannya. Perbedaan terletak pada bentuk badan gambus, kalau gambus asli yang berasal dari Arab bentuk badan gambus seperti bola yang terbagi dua. Sedangkan gambus hasil adaptasi oleh masyarakat suku Melayu berbentuk setengah bulat telur (agak lonjong) perbedaan inilah yang menjadi identitas bentuk gambus suku Melayu.

Fungsi alat musik gambus ini adalah sebagai alat pengiring kesenian Melayu yang bernafaskan Islam, seperti mengiringi kesenian tari japin dan dipergunakan juga oleh orang perseorangan pada saat orang tersebut berada di sawah menunggu saatnya padi menguning dan juga pada saat menidurkan anak.

Cara memainkan alat musik gambus sama dengan cara memainkan gitar, yakni dengan memetik tali senar, tetapi khusus bagi gambus ini suara yang dihasilkannya hanya suara melodi.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler