5 Amalan di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan Menurut Khalid Basalamah, Nomor 3 Terhalang Pandemi Covid-19

30 April 2021, 12:04 WIB
Ustad Khalid Basalamah/Youtube Khalid Basalamah Official /

PORTAL JOGJA - Keberkahan dalam sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan adalah salah satu yang dicari umat Islam.

Apalagi dalam sepuluh hari terakhir terdapat malam lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Menurut ustad Khalid Basalamah, ada lima amalan yang sebaiknya dilakukan dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan agar mendapat keberkahan yang sempurna.

Baca Juga: 5 Amalan Sunnah di Hari Jumat: Dapat Menambah Pahala, Ampunan dan Berkah

Malam lailatul qadar yang terdapat pada malam-malam ganjil pada sepuluh bulan Ramadhan memiliki keberkahan yang sangat besar bagi manusia.

Di malam tersebut yang lebih baik dari 1000 bulan, semua kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan.

“Kebaikan yang dilakukan saat lailatul qadar semua akan dilipatgandakan sama seperti 1000 bulan atau 83 tahun + 4 bulan,: ujar ustad yang merupakan keturunan Arab Hadramaut ini.

Baca Juga: Khalid Basalamah Bilang Malam Ini Kemungkinan Besar Malam Lailatul Qadar, Tanggal Berapa Saja?

“Jadi beribadah hanya malam ganjil saja? Jangan, karena perhitungan manusia bisa luput,” ujarnya.

Yang paling tepat adalah beribadah lebih baik dalam sepuluh hari terakhir secara penuh.

“Dengan kita fokus 10 hari itu, mau ganjil atau genap pasti anda akan dapat(lailatul qadar), in syaa Allah,” ujar ustad kelahiran Makassar tahun 1975 ini di channel YOutube Khalid Basalamah dan dikutip Portaljogja.com.

Ada lima amalan yang dianjurkan dilakukan menurut Khalid Basalamah yang didasarkan dari hadis-hadis shahih.

1. Memperbanyak Shalat Malam

Shalat sunah yang dilakukan pada malam hari, seperti shalat tarawih dan shalat tahajud. Kedua shalat ini berbeda berdasarkan waktu pelaksanaannya.

Di bulan Ramadhan, shalat tarawih biasanya dilaksanakan langsung setelah shalat isya, meskipun waktunya luang hingga subuh datang.

Shalat tahajud hanya dikerjakan saat sepertiga malam. Setelah melakukan shalat tarawih, shalat tahajud atau qiyamul lail, lalu ditutup dengan shalat witir.

Menurut Khalid Basalamah, saat 10 hari bulan Ramadhan di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, biasanya setelah shalat isya dilakukan tarawing 20 rakaat.

Setelah jam 12 malam, baru dimulai shalat tahajud atau qiyamul lail dan witir, dikerjakan 11-13 rakaat.

Saat shalat dianjurkan menggunakan pakaian yang bagus, bersih dan menggunakan wangi-wangian.

2. Banyak Mengucapkan Doa ‘Allahuma Innaka Afwuwun, Tuhibbul Afwa Fa’fuanni’

Sebaiknya banyak beristigfar dan berdoa menyebutkan doa ini, karena dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Artinya sangat bagus, ‘Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampun, maka ampunilah aku,” ujar Khalid Basalamah.

Setelah mengucapkan doa, mintalah untuk diberikan takdir baik, karena pada saat ini semua perkara ditentukan oleh Allah SWT.

3. Itikaf

“Ada hukum syar’i, Nabi Muhammad beritikaf di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Pada tahun beliau wafat, itikaf 20 hari,” ujar Khalid Basalamah.

Hal ini sangat dianjurkan bagi laki-laki, namun bagi perempuan baru boleh dikerjakan bila suaminya sudah meniggal atau apabila diajak oleh suaminya.

“Lakukan di masjid jami, yang ada solat jumat dan solat subuh. Perempuan boleh itikaf tapi harus diingat karena 24 jam maka ini bagian dari syariat. Seorang istri seharusnya tidak mengerjakannya sampai suaminya wafat atau suaminya mengajak istrinya bersama-sama untuk itikaf,” ujar ustad yang merupakan lulusan dari Universitas Islam Madinah ini.

Itikaf dimulai sesudah buka puasa hari ke-20, atau dalam kalender tahun 2021, dapat dilakukan setelah berbuka puasa tanggal 2 Mei 2021 hingga malam lebaran atau setelah berbuka puasa tanggal 12 Mei 2021.

Itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid untuk tujuan beribadah kepada Allah. Harus di dalam masjid, tidak boleh di rumah. “Jangan sampai hanya pindah tidur,” ujarnya.

Ketika sudah meniatkan untuk beritikaf, dilarang keluar dari masjid kecuali untuk urusan yang sangat penting dan mendesak.

“Kalau itikaf, tidak menjenguk orang sakit, tidak menghadiri penguburan jenazah, tidak menyentuh dan mendekati para istri, tidak keluar dari tempat itikaf kecuali keperluan mendesak,” ujarnya.

Bila melanggar, batal itikafnya dan harus memulai dari awal. Kecuali memang bila sangat mendesak.

Selama itikaf tetap boleh makan, minum, tidur, dengan tetap menjaga kebersihan. Dianjurkan juga merapikan rambut, memotong kuku, mandi, mengenakan pakaian bagus dan mamakai minyak wangi.

Yang membatalkan itikaf adalah keluar dari masjid tanpa keperluan penting, bersetubuh, gila dan mabuk, haid dan nifas, dan murtad.

Ketika pandemi Covid-19, meskipun hendak itikaf di masjid, namun tidak diperbolehkan.

“Tidak bisa beritikaf di rumah, hanya berlaku di masjid. Itikaf ini hanya berlaku di masjid. Tapi in syaa Allah bila anda sudah biasa melakukannya, siapa yang terbiasa melakukan sebuah ibadah, maka akan dicatatkan secara lengkap bila dia punya udzur(halangan). Jadi Insyaa Allah anda akan diberikan pahala itikaf walaupun anda tidak itikaf di tahun ini,” ujarnya.

“Itikaf tidak harus dipaksakan karena hukumnya sunah. Kalau anda sudah niat itikaf tapi sedang pandemi, jadi tidak bisa itikaf. In syaa Allah sudah dicatatkan pahalanya oleh Allah SWT.,” tegas ustad yang berusia 45 tahun ini.

4. Umrah Ramadhan

Umrah di bulan Ramadhan besar sekali pahalanya. Sama seperti ibadah haji. Ustad Khalid Basalamah menganjurkan bila diberi kesempatan untuk umrah, pilihlah untuk melakukan ibadah tersebut di bulan Ramadhan.

“Intinya umrah Ramadhan jangan sampai luput. Pada malam 27 di Masjidil Haram luar biasa penuhnya, sampai mengalahkan haji. Karena mereka mengejar lailatul qadar,” ujarnya.

5. Membaca Al Quran

Membaca Al Quran sebaiknya dilakukan setiap hari. Namun pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, sebaiknya jumlah juz yang dibaca semakin banyak.

Membaca Al Quran sebaiknya hingga khatam. Lebih baik lagi bila bisa sehari khatam Al Quran.

Membaca Al Quran dapat dilakukan saat shalat maupun di luar shalat. “Dianjurkan menangis saat baca Quran,” ujar Khalid Basalamah mengenai lima amalan yang sebaiknya dilakukan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler