Network
PORTAL JOGJA - Pihak berwenang Filipina pada Senin 11 April 2022 kemarin mengungkapkan, setidaknya 25 orang tewas dalam bencana tanah longsor dan banjir yang disebabkan oleh Siklon Tropis Megi atau yang di Filipina disebut sebagai Siklon Tropis Agaton.
Dilansir dari Inquirer, Badai Siklon Tropis Agaton mendarat pada Minggu 10 April 2022 lalu dan melanda pantai timur dan selatan Filipina.
Siklon Tropis Agaton tiba di daratan dengan kecepatan angina hingga 65 kilometer atau 40 mil per jam dan hembusan hingga 80 kilometer perjam atau 49 mph. Negara Filipina setiap tahun mengalami sekitar 20 badai dan Agaton merupakan badai pertama yang melanda Filipina di tahun ini.
Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina, Moskow Klaim Hancurkan Rudal Bantuan Eropa Hingga Saling Usir Diplomat
Inquirer menyebutkan, sebanyak 22 jenazah ditemukan terkubur di bawah tanah longsor di Provinsi timur Leyte.
Kepala Polisi Kota Baybay Joemen Collado menyebutkan, operasi penyelamatan terus dilakukan karena masih ada setidaknya enam orang yang dinyatakan hilang.
“Ada tanah longsor di masyarakat dan kemudian beberapa korban tersapu banjir,” kata Collado seperti dikutip Inquirer.
Sementara itu Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) pada Senin 11 April 2022 menyebutkan, berdasarkan data terakhir NDRRMC, sebanyak 86.515 keluarga atau 136.390 jiwa di 201 barangay mengungsi akibat gangguan cuaca.
Sebanyak 3.717 KK atau 13.049 jiwa masih mengungsi di 71 titik pengungsian, sedangkan 25.485 KK lainnya tinggal bersama kerabat atau temannya.
