Network
PORTAL JOGJA - Ukraina terus meminta bantuan persenjataan dari NATO untuk melawan invasi Rusia yang telah berlangsung selama lebih dari 1,5 bulan lamanya.
Salah satu peralatan militer yang berhasil menghancurkan tentara Rusia adalah pesawat nirawak atau drone Bayraktar TB2 buatan Turki. Bayraktar sangat dikeluhkan Rusia karena Turki menjual alat militer tersebut pada Ukraina.
Namun Turki menyatakan bahwa pembelian drone Bayraktar TB2 dari perusahaan Turki oleh Ukraina sebelum invasi terjadi
Tak hanya itu, Ukraina juga telah menerima tawaran pengiriman sejumlah besar howitzer dari sebuah perusahaan senjata Jerman. Seorang sumber di pemerintah Jerman mengatakan, Minggu (10/4).
"Tawaran ini benar ada," kata sumber itu kepada Reuters tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: Mahasiswa UNY Sabet 3 Penghargaan Berkat Mobil Formula Listrik Garuda EV 22 di Ajang IIMS 2022
Mengutip sejumlah sumber di pemerintah Ukraina, mingguan Jerman Welt am Sonntag melaporkan pada Sabtu bahwa pabrikan senjata Krauss-Maffei Wegmann menawarkan 100 howitzer, sejenis senjata artileri swagerak (self-propelled), kepada Ukraina.
Mingguan itu mengatakan pabrikan itu saat ini belum siap mengirimkan senjata tersebut dan menyarankan agar militer Jerman mengirimkan 100 unit howitzer miliknya ke Kiev.
Perusahaan itu akan mengirimkan senjata baru ke militer Jerman jika howitzer mereka sudah siap, kemungkinan mulai paruh kedua 2024.
Krauss-Maffei Wegmann belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya. Seorang juru bicara di kementerian pertahanan Jerman menolak untuk bicara.
