Ukraina Ingin Gabung NATO, Rusia Menentang Hingga Lakukan Invasi Militer

- 17 Maret 2022, 20:36 WIB
Kerusakan akibat serangan Rusia ke kota Okhtyrka, Ukraina
Kerusakan akibat serangan Rusia ke kota Okhtyrka, Ukraina /Dok. Reuters/Iryna Rybakova/

PORTAL JOGJA - Pasca melepaskan diri dari Uni Soviet, Ukraina kemudian memutuskan menjadi negara merdeka tahun 1991. Tidak lama setelah merdeka akhirnya Ukraina memilih bergabung sebagai anggota NATO.

Dilansir portaljogja.com dari laman Al Jazeera.com keputusan masuk NATO meningkatkan militernya dalam menghadapi agresi Rusia.

Namun, sejak Ukraina bergabung dengan NATO ternyata Rusia belum terima mengingat bekas wilayahnya dan ingin tetap Ukraina menjadi bagian dari Rusia.

Melihat kondisi ini negara-negara Barat menganggap Rusia mempengaruhi Ukraina agar bersikap netral terhadap keanggotaan NATO.

Rusia menolak tuduhan Barat bahwa mereka ingin mempengaruhi Ukraina, dan mengklaim keinginan utamanya adalah agar Ukraina netral, negara penyangga, dan keluar dari NATO.

Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan Baru, Kyiv Ukraina Memberlakukan Jam Malam 35 Jam

Apa yang terjadi selanjutnya justru Rusia dengan sadisnya menginvasi Ukraina setelah berbulan-bulan ketegangan dan konflik berdarah kini membuat skenario Ukraina netral menjadi lebih masuk akal.

Sikap Rusia dalam mempengaruhi Ukraina dalam NATO terlalu ikut campur urusan kenegaraan terhadap bekas negara Uni Soviet tersebut.

Kemudian, sejak 2019, bergabung dengan NATO telah diabadikan dalam konstitusi Ukraina. Rusia telah menuntut agar Ukraina meninggalkan keanggotaan NATO dan menyatakan dirinya netral.

Setelah dua minggu perang, tampaknya Ukraina tidak lagi menuntut keanggotaan NATO dan tidak mengesampingkan pembicaraan tentang kemungkinan netralitas negara itu dalam negosiasi dengan Rusia.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x