Network
PORTAL JOGJA - Hingga hari keempat serangan Rusia ke Ukraina masih terjadi. Pasukan militer Rusia mulai memasuki sejumlah wilayah di Ukraina termasuk menyerang kotaa Kiev
Rusia terus menyerang dengan roket, rudal dan pesawat udara. Tujuannya agar pemerintahan Ukraina menyerah.
Akibat serangan rudal dan artileri berat itu ternyata tidak hanya menyasar instalasi vital untuk militer saja yang rusak. Namun sejumlah pemukiman warga sipil juga rusak kena hantaman rudal jelajah.
Warga sipil juga banyak yang jadi korban jiwa. Sementara ribuan warga mulai mengungs ke sejumlah negara tetangga seperti ke Polandia, Rumania dan Hongaria.
Baca Juga: Ini Alasan Rusia Melakukan Invasi Militer ke Ukraina dengan Serangan Rudal
Warga secara bergelombang mengungsi menggunakan mobil. Selain itu banyak warga yang ke toko untuk belanja bahan makan.
Ketakutan warga aka kena serangan rudal mengakibatkan mereka memilih bersembunyi di bunker dan stasiun kereta bawah tanah.
Karena banyak warga sipil yang jadi korban, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mendesak militer Rusia dan Ukraina untuk melindungi hak-hak kemanusiaan dalam peperangan di Ukraina, kata Presiden ICRC Peter Maurer.
"Hal pertama, yakni hak-hak kemanusiaan, harus ditegakkan, baik kepada warga sipil maupun tahanan. Selain itu fasilitas sipil dapat terus beroperasi, seperti sekolah, rumah sakit, sehingga dapat terus melayani," kata Maurer saat menyampaikan tiga keputusan lembaganya melalui video di Twitter pada Minggu, 27 Februari 2022 yang dikutip dari Reuters.
