1 Bulan Afghanistan Dikuasai Taliban, Ancaman Kriris Ekonomi, Kelaparan dan Kemausiaan

- 17 September 2021, 07:17 WIB
PBB mendesak para negara pendonor untuk warga Afghanistan mengubah janji menjadi kontribusi tunai secepat mungkin.
PBB mendesak para negara pendonor untuk warga Afghanistan mengubah janji menjadi kontribusi tunai secepat mungkin. /Pixabay/padrinan.

Para donor pada konferensi tersebut menjanjikan lebih dari 1,1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,7 triliun) untuk membantu Afghanistan.

Kekeringan dan kelaparan mendorong ribuan orang dari pedesaan ke kota-kota, dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) khawatir persediaan pangan bisa habis pada akhir September, yang dapat mendorong hingga 14 juta orang mengalami kelaparan.

Baca Juga: Orang Minang Sumatera Barat Merantau, Ini Penjelasannya

Sementara bagi banyak warga Afghanistan, prioritas utamanya adalah kelangsungan hidup yang sederhana.

"Setiap warga Afghanistan, anak-anak, mereka semua lapar, mereka tidak punya sekantong tepung atau minyak goreng," kata seorang penduduk Kabul bernama Abdullah.

Antrean panjang masih terbentuk di luar bank-bank, di mana batas penarikan mingguan sebesar 200 dolar AS (sekitar Rp2,85 juta) telah diberlakukan untuk melindungi cadangan uang negara yang semakin menipis.

Pasar-pasar dadakan di mana para warga menjual barang-barang rumah tangga untuk mendapatkan uang tunai bermunculan di seluruh Kabul, meskipun pembeli kekurangan pasokan.

Lapangan pekerjaan langka dan banyak pekerja pemerintah tidak dibayar setidaknya sejak Juli.

"Keamanan cukup baik saat ini tetapi kami tidak mendapatkan apa-apa," kata seorang tukang daging dari daerah Bibi Mahro di Kabul, yang menolak menyebutkan namanya.

"Setiap hari, keadaan menjadi lebih buruk bagi kami, lebih pahit. Ini adalah situasi yang sangat buruk," ujarnya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x