Network
PORTAL JOGJA – Angkatan udara Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Rabu pagi setelah warga Palestina mengirim balon-balon pembakar ke Israel Selatan. Serangan udara ini merupakan yang pertama sejak pemerintah koalisi baru Israel, yang dipimpin oleh Naftali Bennett.
Nasionalis sayap kanan Israel itu mengambil alilh pemerintahkan pada akhir pekan lalu dan mengakhiri 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
Dilansir dari Al Jazeera, tentara Israel mengatakan mereka menyerang kompleks Hamas dan bahwa mereka siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza.
Baca Juga: Risiko Covid-19 di India Meningkat Ketika Warga Kembali Beraktivitas, Mal dan Stasiun KA Beroperasi
Sumber dari tentang Israel itu juga mengatakan, serangan itu merupakan tanggapan terhadap peluncuran balon, yang menurut laporan pemadam kebakaran Israel menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka di komunitas dekat perbatasan Gaza.
Sebaliknya sumber di Palestina mengatakan kepada kantor berita AFP seperti dikutip Al Jazeera, bahwa serangan itu menargetkan setidaknya satu situs di timur kota selatan Khan Younes.
Seorang juru bicara Hamas Palestina akan melakukan perlawanan dan membela hak-hak mereka dan tempat-tempat suci di Yerusalem.
Serangan udara menandai dilanggarnya gencatan senjata yang dibuat pada 21 Mei dan sempat mengakhiri serangan 11 hari Israel di wilayah itu.
Baca Juga: Walikota Moskow Beri Hadiah Mobil Bagi Warga yang Lakukan Vaksinasi Covid-19
Serangan 11 hari Israel kala itu telah menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Selain itu 12 orang di Israel juga tewas oleh roket yang ditembakkan dari daerah kantong itu.
