PORTAL JOGJA - Konflik Israel dan Palestina belum berakhir setelah pecah perang lima hari ini. Tentara Israel menyerang wilayah Gaza Palestina dengan artileri dan serangan udara.
Akibatnya banyak bangunan tempat tinggal warga Gaza Palestina yang rusak parah, Gedung-gedung hancur terbakar serta luluh lantak, akibat serangan udara dengan pesawat tempur dan artileri termasuk rudal.
Banyak warga Gaza Palestina yang memilih mengungsi menjauh dari lokasi akibat bangunan hancur. Warga mengungsi menggunakan gerobak dan mobil terbuka yang dipenuhi anak-anak, perempuan dan orang tua. Ini sebuah pemandangan yang menyedihkan sekali.
Baca Juga: Pemandangan Pilu dan Menyedihkan, Warga Gaza Palestina Mengungsi Akibat Diserang Israel
Serangan yang dilakukan Israel berdalih menyerang kelompok ilitan Hamas bukan warga serta bangunan yang dipakai kantor kelompok militan yang ada di Gaza. Nmun ternyata mengenai apartemen atau tempat tinggal warga.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan adanya gencatan senjata dan perdamaian akibat serangan Israel ke Palestina yang semakin gencar.
Emmanuel Macron menyebut bahwa kekerasan di Palestina harus dihentikan dan segera dilakukannya gencatan senjata dan dialog.
“Spiral kekerasan di Timur Tengah harus dihentikan. Saya sangat menyerukan gencatan senjata dan dialog,” kata Emmanuel Macron di Twitter pribadinya Jumat 14 Mei 2021.
"Saya menyerukan ketenangan dan kedamaian," cuitnya.
Sementara itu, Israel terus membombardir Jalur Gaza, Palestina hingga hari Jumat waktu setempat dengan serangan udara dan artileri atau rudal. Sebaliknya militan Hamas membalas dengan serangan roket mengarah ke kota Tel Aviv. Ratusan roket telah diluncurkan militan Hamss sebagai perlawanan mengarah ke Israel
Seperti diberitakan Aljazeera setidaknya 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 830 luka-luka sejak konflik bersenjata yang berkobar pada hari Senin lalu.
Ratusan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.
Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan pertempuran, termasuk dari kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan itu akan berlanjut dengan alasan menyerang kelompok militan Hamas dan lainnya.
Dalam laporan lain, serangan udara Israel telah menghancurkan lebih dari 200 unit rumah di Jalur Gaza, sementara 24 sekolah mengalami kerusakan, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).***