PORTAL JOGJA - Bentrokan tak terhindarkan terjadi hampir setiap malam di Yerusalem antara Warga Palestina dan Israel sejak awal bulan Ramadhan.
Awalnya, warga Palestina di Yerusalem dilarang untuk berkumpul pada malam hari di bulan Ramadhan, tradisi yang biasa dilakukan warga Muslim setiap bulan suci ini.
Polisi Israel melarang dengan cara memasang penghalang dari logam di Gerbang Damaskus untuk menjaga warga tidak masuk menuju Masjidil Aqsa. Di gerbang ini juga warga Palestina biasa berkumpul pada malam hari selama bulan puasa.
Ketegangan terasa kembali dengan adanya video Tik Tok yang membela Palestina. Tak selesai disitu, di media sosial juga beredar video yang menunjukkan pemuda Palestina menyerang dan menargetkan orang Yahudi di kota Yerusalem Timur.
Dilansir dari Middle East Eye, hal kemudian menimbulkan amarah ratusan aktivis partai sayap kanan Israel yang sering melakukan kekerasan. Kamis, 22 April 2021 Grup Lehava ini meneriakkan ‘matilah orang Arab’ dan ‘orang Arab keluar dari sini’ sepanjang jalan utama di kota Yerusalem Timur.
Mereka juga meneriakkan ajakan untuk membakar tempat-tempat yang ditempati orang Palestina. Akibatnya, pemuda Palestina tidak terima dan berkumpul di Gerbang Damaskus untuk protes tandingan.
Baca Juga: Tak Hanya Penuh dan Kurang Oksigen, Rumah Sakit India Terbakar, 13 Pasien Covid-19 Tewas
Pihak keamanan Israel menembakkan gas air mata, peluru karet dan granat kejut kepada kumpulan pemuda Palestina sebagai usaha untuk membubarkan kerumunan dan mencegah mereka bertemu dengan kumpulan aktivis Israel yang juga sedang melakukan aksi.
Menurut organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah, lebih dari 100 orang Palestina terluka akibat serangan polisi Israel. Bentrokan antara dua massa ini pun berhasil diredam