PORTAL JOGJA - Rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang terkontaminasi akibat gempa besar Jepang 10 tahun lalu menuai kecaman. Katanya, dalam dua tahun, air tersebut akan aman dilepaskan ke Lautan Pasifik.
“Seorang pejabat Jepang mengatakan tidak apa-apa jika kami minum air ini, jadi silakan meminumnya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian. China juga mengingatkan Jepang akan tragedi Minamata sekitar 65 tahun lalu.
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Palestina Lakukan Shalat Jumat Pertama Ramadhan di Masjidil Aqsa
Awal pekan ini, pemerintah Jepang mengumumkan bahwa mereka akan melepaskan air yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, ke lautan pasifik dalam dua tahun ke depan.
Padahal air tersebut terkontaminasi radioaktif setelah digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang sempat bocor akibat gempa dan tsunami besar Jepang pada tahun 2011, alias 10 tahun lalu.
Perdebatan tentang bagaimana air tersebut harus dibuang telah berlangsung selama beberapa tahun.
Baca Juga: Pemakaman Pangerah Philip Terbatas Untuk 30 Pelayat, Siapa Saja? Ini Daftarnya
Baca Juga: Pemakaman Pangeran Philip Jadi Kesempatan Ratu Elizabeth Ucapkan Salam Perpisahan
Pemerintah Jepang menyatakan bahwa air sebelumnya akan diolah untuk mengurangi tingkat radiasi di bawah yang ditetapkan untuk air minum sebelum dilepaskan.