Facebook Dituntut Muslim Advocates Akibat Banyaknya Konten Anti-Muslim di Facebook

- 9 April 2021, 11:31 WIB
Mark Zuckerberg dan Facebook
Mark Zuckerberg dan Facebook /Bagus Kurniawan/Annie Spratt/Unsplash

Gugatan itu mengutip penelitian dari profesor Universitas Elon, Megan Squire yang menemukan bahwa bias anti-Muslim yang ada pada konten di Facebook berfungsi sebagai penyebab ujaran kebencian di antara anti-Islam dan anti-Muslim di seluruh dunia.

Pada penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2018 itu menyebutkan setidaknya ada 200 kelompok anti-Muslim di Facebook.

Baca Juga: Setahun Ditinggal Glenn Fredly, Mutia Ayu Ajak Gewa Lakukan Ritual Ini Setiap Hari

Saat gugatan terhadap Facebook diturunkan, masih ada setengah dari kelompok tersebut yang tetap aktif di Facebook.

“Kami tidak mengizinkan kelompok pembenci di Facebook secara keseluruhan. Jadi jika ada kelompok yang tujuan utama mereka atau sebagian besar dari apa yang mereka lakukan adalah menyebarkan kebencian, kami akan melarang mereka dari platform (facebook) secara keseluruhan," kata Zuckerberg kepada Kongres AS pada 2018.

Standar Komunitas Facebook memang melarang perkataan yang mendorong kebencian, konten kekerasan dan grafis, serta individu dan organisasi yang berbahaya, seperti kelompok pembenci yang terorganisir.

Baca Juga: Australia dan Filipina Batasi Penggunaan Vaksin Astrazeneca, Indonesia Malah Kekurangan Vaksin

Pada 2020, Muslim Advocates telah memberikan Facebook daftar 26 kelompok pembenci anti-Muslim. Namun 19 dari mereka tetap aktif hari ini, menurut gugatan itu.

Mereka termasuk kelompok dengan nama yang jelas-jelas membenci, seperti Anti-Islam Movement, Purge Worldwide dan Islam is Pure Evil.

19 grup tersebut memang tidak memiliki banyak follower atau pengikut, namun Muslim Advocates menyatakan seharusnya Facebook sudah lama menutupnya karena telah dilaporkan.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Georgia Public Broadcasting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah