Singapura Dikejutkan Rencana Penyerangan Masjid dan Sinagoge Dalam 4 Bulan Terakhir, Pelaku Berusia 16 dan 20

- 12 Maret 2021, 12:09 WIB
singapura/Aishah Rahman/Unsplash
singapura/Aishah Rahman/Unsplash /

“Dia juga sempat mempertimbangkan untuk membuat bom triacetone triperoxide (TATP) dan membakar masjid menggunakan bensin. Meskipun akhirnya ia membatalkan ide senjata api dan bom tersebut” ujar ISD.

ISD juga menyatakan pada rilisnya bahwa remaja itu telah menyiapkan dua dokumen yang ingin dia sebarkan sebelum serangannya.

Yang pertama adalah pesan kepada orang Perancis, yang dia susun setelah serangan terhadap umat Kristen di sebuah gereja di Nice pada Oktober tahun lalu.

Dalam pesan tersebut, dia menyerukan kepada rakyat Prancis untuk membela apa yang benar dan mengklaim bahwa kami tidak dapat membiarkan mereka (Muslim) bersembunyi di semak-semak kami dan menunggu mereka untuk menyerang.

“Aspek anti-Muslim dari ideologi beresonansi dengan remaja ini,” tambah ISD.

Remaja itu yakin bahwa serangan Muslim terhadap orang Kristen akan terjadi cepat atau lambat. Saat itulah dia memulai rencana rinci untuk serangannya.

Dokumen kedua yang belum selesai ketika dia ditangkap, adalah manifesto yang merinci kebenciannya terhadap Islam dan keyakinannya bahwa kekerasan tidak boleh diselesaikan dengan damai". Dokumen tersebut juga menyebut teroris sebagai orang suci, kata ISD.

“Dia mengakui selama penyelidikan bahwa dia hanya bisa meramalkan dua hasil dari rencananya, bahwa dia ditangkap sebelum dia dapat melakukan serangan, atau dia menjalankan rencananya dan kemudian dibunuh oleh polisi,” kata ISD.

Berbicara kepada wartawan, Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam mengatakan cukup mengerikan mendengar remaja itu mengatakan hal ini kepada petugas ISD.

“Dia masuk dengan persiapan penuh, tahu bahwa dia akan mati, dan dia siap untuk mati,” ujar Shanmugam.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah