Transgender Dilarang Ikut Pertandingan Olahraga di Mississippi, Ketua Kesetaraan Gender: Ini Tidak Adil

- 12 Maret 2021, 12:03 WIB
ilustrasi protes anak transgender/Denin Lawley/Unsplash
ilustrasi protes anak transgender/Denin Lawley/Unsplash /

PORTAL JOGJA - Pada hari Kamis,11 Maret 2021, Gubernur Negara Bagian Mississipppi, Tate Reeves menandatangani Rancangan Undang-Undang Keadilan Mississippi menjadi undang-undang. Isinya melarang atlet siswa transgender untuk berpartisipasi dalam olahraga sekolah sesuai dengan identitas gender mereka. Hal ini mendapatkan tentangan dari Pusat Nasional untuk Kesetaraan Transgender, “Tindakan Gubernur Reeves hari ini tidak adil dan diskriminatif,” ujar Mara Keisling, direktur eksekutif Pusat Nasional untuk Kesetaraan Transgender.

Pengesahan SB 2536, RUU olahraga ini ditandatangani Reeves ditengah kekhawatiran adanya atlet transgender yang ikut berkompetisi dalam pertandingan olahraga perempuan dan anak perempuan. Padahal mereka terlahir sebagaii laki-laki.

Gubernur Mississippi yang berasal dari partai Republik ini menandatangani undang-undang yang melarang atlet transgender berkompetisi dalam olahraga perempuan dan anak perempuan. Ini membuat Mississippi menjadi negara bagian AS pertama yang melakukannya tahun ini.

“Kami akan melindungi pemudi-pemudi kami dan memastikan mereka mendapat kesempatan bagus dalam olahraga sekolah umum. Mereka tidak boleh dipaksa untuk bersaing dengan laki-laki biologis, ” tulis Reeves di laman Facebook.

Baca Juga: Tips dan Trik Menjaga Kesehatan Jantung, Salah Satunya Istirahat yang Cukup

Transgender yang dimaksud adalah mereka yang terlahir sebagai laki-laki, namun merasa terperangkap dalam tubuh laki-laki sedangkan jiwa mereka adalah perempuan. Dengan begitu, meskipun jenis kelamin mereka laki-laki, identitas gender mereka adalah perempuan.

Hal ini menimbulkan kecaman dari berbagai organisasi penggiat hak asasi manusia. Salah satunya adalah dari Pusat Nasional untuk Kesetaraan Transgender.

“Tindakan Reeves hari ini tidak adil dan diskriminatif. Dia telah menargetkan anak-anak transgender dan menambah beban mereka. Membuat mereka lebih banyak menghadapi pelecehan, pelecehan dan kekerasan. Siswa transgender harus diizinkan untuk menjalani hidup mereka tanpa rasa takut dan keluar dari bayang-bayang,” ujar Mara Keisling, direktur eksekutif Pusat Nasional untuk Kesetaraan Transgender.

Katy Binstead, Ibu seorang anak transgender dan juga penduduk negara bagian Mississippi mengatakan dalam konferensi pers pekan lalu, undang-undang ini akan membuat segalanya lebih sulit bagi putrinya yang transgender dan telah menghadapi intimidasi setiap hari di sekolahnya, bahkan sebelum undang-undang ini disahkan.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah