Network
PORTAL JOGJA - Mata uang terkuat di dunia kini masih didominasi oleh mata uang dari Amerika Serikat yakni Dollar Amerika Serikat atau yang sering disebut USD.
Karena hal ini, USD dipandang sebagai salah satu acuan terhadap kuat atau lemahnya sebuah mata uang yang berlaku pada negara tertentu.
Tinggi atau rendahnya nilai tukar mata uang sebuah negara pun digunakan sebagai tolak ukur kesehatan perekonomian sebuah negara.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Naik Rp4.000 per Gram di Pegadaian Hari ini Kamis 8 April 2021
Jika nilai tukar mata uang sebuah negara terhadap USD lemah, maka perekonomian di negara tersebut pun akan terimbas.
Pasalnya perdagangan internasional pun menggunakan mata uang USD sebagai alat tukarnya, hal ini jelas akan mempengaruhi harga barang di pasaran.
Sebagai contoh pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis karena nilai tukar rupiah terhadap USD melemah. Tak tanggung-tanggun, dari kisaran Rp2.500 dollar melemah hingga mencapai titik puncak yakni Rp16.650 pada Juni 1998.
Baca Juga: Berikut ini 5 Faktor Utama yang Menyebabkan Mata Uang Rupiah Indonesia Melemah
Hal ini membuat harga dari berbagai barang dan kebutuhan hidup di dalam negeri melonjak tinggi.
