Relaksasi PPnBM 0 Persen, Menperin Targetkan Penjualan Mobil Sebanyak 81 Ribu

- 2 Maret 2021, 04:27 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasamita memaparkan soal penerapan safeguard oleh Filipina terhadap impor otomotif dari Indonesia, Selasa 12 Januari 2021
Menperin Agus Gumiwang Kartasamita memaparkan soal penerapan safeguard oleh Filipina terhadap impor otomotif dari Indonesia, Selasa 12 Januari 2021 /ANTARA/HO/Kementerian Perindustrian/

PORTAL JOGJA - Pemerintah melakukan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen mulai 1 Maret 2021. Kebijakan ini akan memberikan dukungan yang sangat substansial sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi melalui berjalannya industri lebih cepat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menargetkan penjualan kendaraan bermotor sebanyak 81 ribu unit dari adanya kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Baca Juga: 3 Manfaat Arang untuk Kecantikan, Salah atunya Merawat Kulit dan Perkecil Pori-pori

"Kami menargetkan peningkatan penjualan 81 ribu unit berdasarkan kebijakan ini," kata Agus Gumiwang dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin 1 Maret 2021.

Agus mengatakan pihaknya telah merilis daftar merek dan model mobil serta 115 komponen kendaraan yang termasuk dalam pembelian lokal yang disertakan sebagai syarat bagi pabrikan untuk mendapat insentif ini.

Komponen lokal tersebut nantinya akan tercantum dalam daftar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yaitu produsen harus menggunakan setidaknya sebanyak 70 persen ke atas untuk dapat mengajukan permohonan insentif PPnBM.

Baca Juga: Malam Ini Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1,5 Km Arah Barat Daya

"Ini artinya kita mendukung 115 industri pendukung yang masuk dalam kebijakan ini dan ada 21 tipe mobil yang bisa memanfaatkan relaksasi PPnBM. Kami telah tanda tangani 26 Februari lalu," kata Agus dikutip Portaljogja.com dari Antara.

Ia menjelaskan industri manufaktur mempunyai peran cukup signifikan bagi perekonomian dengan memberikan kontribusi rata-rata 19 persen terhadap PDB.

Menurutnya industri otomotif mengalami keterpurukan akibat pandemi yakni terlihat dari produksinya yang menurun 46 persen dan penjualan terkontraksi 48 persen pada 2020.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x