Informasi Cuaca di Smartphone Sering Meleset, Ini Penjelasan BMKG

- 20 Oktober 2023, 16:04 WIB
Ilustrasi sejumlah aplikasi di App Store dan Google Play sering meleset. Gunakan saja aplikasi  Info BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca di Indonesia yang lebih akurat
Ilustrasi sejumlah aplikasi di App Store dan Google Play sering meleset. Gunakan saja aplikasi Info BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca di Indonesia yang lebih akurat /Tangkapan layar / bmkg.go.id/

PORTAL JOGJA - Informasi cuaca berbasis aplikasi di smartphone, seperti App Store dan Google Play, kadang kurang akurat atau meleset dari kenyataan. Banyak yang menganggap bahwa aplikasi cuaca tersebut berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tapi sebenarnya data cuaca aplikasi itu berasal dari luar Indonesia. Sedangkan BMKG sebagai satu-satunya institusi resmi Indonesia yang menginformasikan cuaca mempunyai aplikasi smartphone 'Info BMKG'.

"Tidak sedikit masyarakat yang menganggap data dan informasi yang diberikan berasal dari BMKG karena menampilkan informasi seputar cuaca di Indonesia, padahal setelah ditelurusi data dan informasi tersebut bersumber dari institusi di luar Indonesia, bukan dari institusi resmi pemerintah", kata Kepala BMKG Dwikorita di Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023.

Dwikorita menyebut aplikasi cuaca non pemerintah biasanya menggunakan data global yang diolah dengan pemodelan matematis dan kemudian dilakukan downscale khusus untuk wilayah Indonesia yang sangat kompleks dan dinamik. Data tersebut merupakan data cuaca yang berasal dari negara-negara di seluruh dunia yang menjadi anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisasi - WMO). Dalam hal ini, BMKG juga mengirimkan data dari 59 stasiun pengamatan di Indonesia yang mayoritas berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra.

Baca Juga: Wagub DIY Direncanakan Membuka Kejurnas Perisai Diri Antar Pelajar 2023 di Banten

Proses downscale dari 59 stasiun pengamatan kemudian digunakan untuk merepresentasikan keadaan cuaca di seluruh Indonesia inilah yang menyebabkan kurang akuratnya aplikasi prakiraan cuaca non pemerintah pada smartphone.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani juga menjelaskan bahwa sebagai institusi pemerintah, otomatis BMKG mempunyai kelebihan. Kelebihan itu meliputi sistem, peralatan, dan sumber daya manusia (SDM) dalam memperkirakan cuaca suatu wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mempunyai sejumlah fasilitas observasi cuaca dan iklim dengan berbagai sistem dan peralatan cuaca. Ini meliputi puluhan radar cuaca dan ribuan peralatan operasional, yang dilengkapi sistem komputasi dengan High Performance Computer.

"Karena ditanggung pemerintah, kami mampu untuk menyediakan sistem dan peralatan tersebut, juga mengoperasikan dan memeliharanya. Sebaliknya, institusi non pemerintah tersebut, mungkin tidak mempunyai kapasitas untuk memasang ratusan peralatan dengan sistem processing yang telah diset-up khusus sesuai dengan keunikan dinamika cuaca di wilayah Indonesia," ujar Andri.

Baca Juga: JKT48 Meriahkan Shopee 11.11 Big Sale, Mendorong Transformasi Bisnis Brand Lokal dan UMKM

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x