Di Markas PBB, BMKG Sebut Indonesia Sedang Bangun Sistem Peringatan Dini yang Menyeluruh

- 22 September 2023, 15:29 WIB
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati dalam Diskusi Panel
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati dalam Diskusi Panel /istimewa / bmkg.go.id/

PORTAL JOGJA - Indonesia saat ini sedang membangun sistem peringatan dini yang menyeluruh sebagai antisipasi ancaman bencana alam. Ini dikemukakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat Diskusi Panel "Early Warning, Early Action" di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat Rabu, 20 September 2023 yang lalu.

"Indonesia memiliki banyak sekali ancaman bencana alam, dengan jumlah populasi yang mencapai 275 juta orang, kami (BMKG) berupaya membangun sistem peringatan dini yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mempersempit kesenjangan dalam mendapatkan akses untuk keselamatan mereka," katanya.

Dwikorita yang juga Permanent Representatif Indonesia untuk Organisasi Meteorologi Dunia ini juga menjelaskan bahwa sistem peringatan dini ini tidak hanya sebatas penyebaran informasi atau sirine dengan suara yang keras saja. Sistem peringatan dini yang efektif dan handal juga harus didukung oleh pemahaman masyarakat akan risiko bencana yang dihadapi serta cara penyelamatan diri secara mandiri, cepat dan tepat. Ini menjadi PR besar bagi Indonesia.

Baca Juga: Tips Aman Camping Bersama Keluarga, Hati-Hati Saat Buat Api Unggun

"Pekerjaan rumah terbesar Indonesia dan banyak negara adalah memastikan masyarakat dan seluruh pihak paham dan mengerti bahaya apa yang mengancam mereka, dan selanjutnya mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri, jika sewaktu-waktu terjadi bencana," ujar wanita berkerudung ini.

Dari sisi komunikasi, menurutnya, peringatan dini tersebut harus disebarluaskan secara merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang terancam bencana. Peringatan dini ini harus diikuti isi pesan dan instruksi yang jelas serta mudah dipahami untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.

"Tantangan terkait komunikasi adalah putusnya jaringan komunikasi di daerah bencana, hal ini perlu perhatian khusus, yakni dengan menyediakan saluran komunikasi berbasis satelit. Dengan begitu alur komunikasi tetap berjalan dengan lancar meskipun terjadi kerusakan infrastruktur karena bencana," ucap mantan rektor wanita pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Baca Juga: Festival Anggrek Vanda Tricolor, Lesterikan Flora Endemik Merapi

Dwikorita menegaskan bahwa peran aktif masyarakat menjadi kunci utama membangun sistem peringatan dini yang handal dan resilien. Selain itu, pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat terkait bencana dan multi - bencana, dapat semakin memperkuat keberhasilan sistem peringatan dini yang dibangun pemerintah.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x