Network
PORTAL JOGJA - Setelah adu tanding lawan PSS Sleman pada BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 3 Maret 2024, manajemen Persebaya secara resmi mengirimkan surat ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait laga lawan klub asuhan Risto Vidakovic Savi ini.
Ada dua poin yang dikemukakan pada surat yang ditujukan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Harapannya, agar PSSI akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan terukur terhadap apa yang dilaporkan itu.
Sekretaris Persebaya Ram Surahman dalam keterangannya di Surabaya pada Selasa 5 Maret 2024 menyebutkan poin pertama memuat tindakan keras pemain PSS dengan nomor punggung 33 yaitu Wahyudi Hamisi terhadap pemain Persebaya Bruno Moreira pada pada menit ke-19. Tindakan keras ini dianggap mengarah mencederai pemain lawan.
Baca Juga: Gol Cepat Pertama Persebaya Jadi Sebab Goyahkan Mental Pemain PSS Sleman
"Dengan dalih merebut bola, dia dengan sengaja menendang kepala pemain Persebaya Bruno Moreira yang saat itu terjatuh," kata Ram sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Saat itu, wasit Ginanjar Rahman sebagai wasit yang memimpin pertandingan hanya memberikan kartu kuning. Sang wasit ini diketahui tepat berdiri di depan lokasi kejadian, namun hanya memberikan kartu kuning kepada pemain Laskar Sembada tersebut.
Padahal dalam pandangan manajemen klub kesayangan publik Surabaya ini, apa yang dilakukan Wahyudi Hamisi ini termasuk kategori Violent conduct. Tindakan tersebut layak untuk diberikan kartu merah.
Baca Juga: Akhirnya, Persebaya Menang 2-1 atas PSS Sleman
Masih terkait poin pertama, pada poin kedua surat yang ditujukan kepada Erick Thohir itu berisi tentang kepemimpinan wasit Ginanjar Rahman yang dinilai kurang tegas dan kurang tepat dalam menerapkan peraturan permainan dalam sepak bola.
