Network
PORTAL JOGJA – Perlombaan balap sepeda Tour de France merupakan ajang paling bergengsi serta paling sulit di dunia. Dikutip dari Britannica, terdapat tiga ajang balap sepeda bergengsi di dunia yaitu Giro di Italia, Vuelta a Espana di Spanyol dan Tour de France di Perancis.
Tour de France didirikan pada tahun 1903 oleh Henri Desgrange. Ia merupakan seorang pengendara sepeda sekaligus jurnalis di Prancis.
Pada awalnya pembuatan ajang balap sepeda ini bertujuan untuk kepentingan perusahaan koran bernama L’Auto. Perusahaan L’Auto berharap melalui ajang ini nama perusahaannya dapat terangkat karena liputannya di ajang tersebut.
Atas dasar kepentingan perusahaan tersebut, dalam penyelenggaraannya tidak dilakukan riset dan testing yang mendalam, sebagaimana dilansir dari kanal youtube ROADD.
Tour de France memiliki 21 stages yang terdiri dari 9 flat stages, 8 mountain stages, 3 hill stages. Adapun lintasan dalam ajang ini berjarak sepanjang 3.500 km.
Salah satu rute terberat dari lintasan Tour de France yaitu Puy Mary. Lintasan tersebut berada di sebuah gunung volkano yang telah tidak aktif lagi dengan panjang lintasan 191 km. Meskipun memiliki rute yang berat, acara tahunan di Prancis tersebut biasa ditonton oleh penonton dari pinggir jalan.
Jersey peserta dibedakan menjadi empat warna yaitu kuning, hijau, polkadot, dan putih. Peserta dengan waktu kumulatif terendah di setiap harinya akan mendapat jersey berwarna kuning. Sedangkan peserta dengan poin terbanyak akan mendapat jersey berwarna hijau.
Adapun jersey bermotif polkadot diberikan kepada peserta dengan gelar ‘raja pegunungan’ atau peserta yang memperoleh poin terbanyak dalam tahapan pendakian, bukit-bukit kecil serta pegunungan yang curam.
Baca Juga: Cara Mengetahui Gejala Tertular Covid-19 Varian Delta dan Cara Menanganinya
