BRI Liga 1 Terancam Ditunda Usai 31 Pemain Positif Covid-19, DPRD Bali Cemaskan Keselamatan Warga

31 Januari 2022, 22:42 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta. 31 Pemain dari Berbagai Klub Positif Covid-19, DPRD Bali Desak BRI Liga 1 Ditunda Demi Keselamatan Krama Bali. /Foto: Denpasar Update/Rudolf Arnaud Soemolang/

PORTAL JOGJA - Tak kurang 31 pemain sepak bola yang berlaga di Bali dikonfirmasi positif Covid-19.

Para pemain ini berlaga di BRI Liga 1 dan FIFA Matchday antara Timnas Indonesis vs Timor Leste di mana Bali menjadi tuan rumah.

Temuan klaster baru di kalangan pemain sepak bola ini membuat DPRD Bali meminta pelaksanaan Liga 1 Indonesia ditunda, demi keselamatan warga Bali.

Baca Juga: Rafael Nadal Juarai Australia Terbuka Setelah Kalahkan Daniil Medvedev di Babak Final yang Dramatis

Dikutip PortalJogja.Com dari Denpasar Update, jaringan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), temuan terbaru, delapan pemain Timnas Indonesia dan empat pemain Timor Leste dikonfirmasi positif Covid-19 sesaat sebelum laga FIFA Matchday digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu 30 Januari 2022.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong dan pelatih Timor Leste, Fabio Joaquim Maciel Da Silva atau Fabio Maciel yang mengumumkan sesaat setelah pertandingan usai.

Sebelumnya, berbagai kasus positif Covid-19 di kalangan pemain juga terjadi pada para klub BRI Liga 1 yang juga bermain di Bali.

Empat klub sekaligus yang mengumumkan kasus positif kepada yang dialami skuadnya, pada Sabtu, 29 Januari 2022.

Baca Juga: Prilly Latuconsia Umumkan Resmi Jadi Pemilik Klub Sepakbola Persikota Tangerang

Keempat klub itu adalah Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persija Jakarta.

Persebaya Surabaya mengonfirmasi 3 pemainnya, dan PSM Makassar serta Persija Jakarta dengan masing-masing satu pemain.

Sementara, Persib Bandung mengumumkan 9 pemainnya terpapar Covid-19, sehingga harus isolasi.

Sebenarnya, Arema FC sendiri menjadi klub yang pertama mengkonfirmasi kasus positif Covid-19 kepada para pemainnya pada 18 Januari 2022 baru lalu.

Sebanyak lima punggawa klub berjuluk Singo Edan itu menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing China 2022 Kian Dekat, Bayang-bayang Penyebaran Covid-19 Omicron dan Delta

Namun, dari kelima tim tersebut, hanya Persija Jakarta dan PSM Makassar yang membuka jatidiri pemain yang terkena Covid.

Pemain Macan Kemayoran yang positif Covid-19 yaitu Riko Simanjuntak dan pemain Juku Eja yakni Adam Miter dari Inggris.

Munculnya klaster sepakbola tersebut ditanggapi secara serius oleh DPRD Bali yang khawatir klaster positif Covid-19 di kalangan pemain sepakbola tersebut akan menyebar kepada krama atau masyarakat Bali.

“Sekarang kan memang di Bali dengan tiga zona yang 3 lapangan itu, jadi tempat tinggal mereka di Bali menyewa fasilitas hotel dan dampak daripada mereka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga ini kan terjadi saling sentuh, dan di lapangan ketika mereka melakukan pertandingan itu yang riskan,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, Minggu 30 Januari 2022.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Gelaran MotoGP 2022, Catat Tanggal Balapan di Sirkuit Mandalika Indonesia

Menurut politisi senior PDIP ini, seharusnya pihak klub, pemerintah, termasuk Satgas Covid-19 Provinsi Bali benar-benar membuka data terkait nama-nama pemain yang positif tersebut.

Ia beralasan hal ini untuk memudahkan proses tracing kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.

“Siapa yang terkontaminasi harus diungkapkan supaya jelas, kalau tidak diungkapkan jelas, tidak bisa diketahui datanya siapa yang sempat bersentuhan dengan mereka karena tidak ada data yang jelas, sehingga di saat tertentu dia harus tracing,” paparnya.

Di sisi lain, adanya klaster sepakbola tersebut tidak menutup kemungkinan juga menyebar di kalangan masyarakat Bali karena adanya peluang warga Bali yang menjalin kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.

Baca Juga: Indonesia Gulung Timor Leste 4-1 Meski Sempat Kebobolan Lebih Dulu

Mengingat, 18 klub tersebut saat ini menginap di hotel-hotel yang ada di seluruh Bali.

“Misalnya di hotel dia kena, pegawai hotelnya harus ditracing, karena yang memberikan pelayanan makanan misalnya minum, kebersihan kamar kan pegawai hotel, dan mereka warga Bali, warga Bali kalau dia kena dia akan menyebarkan ke keluarganya masing-masing, makanya mohon itu antisipasi supaya kasus ledakan Covid ini tidak meningkat, dan datanya harus jelas biar tracing,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya meminta agar pelaksanaan kompetisi BRI Liga 1 di Bali ditunda sementara, hingga dibukanya data pemain yang positif dan pelaksanaan tracing kepada kontak erat pemain yang positif dilakukan.

Langkah ini sendiri menurutnya dilakukan sebagai bagian dari mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 di Bali.

Baca Juga: Novak Djokovic Dipastikan Gagal Pertahankan Gelar Australia Terbuka, Usai Pengadilan Putuskan Deportasi

“Itu untuk mengamankan supaya tidak terjadi lonjakan Covid-19, karena ini di Bali kejadiannya, dan termasuk masyarakat Bali yang mudah terdampak, alangkah baik sebelum kita tahu Covid-19 itu yang kena siapa datanya, lakukan dulu penundaan sementara,” tegasnya.

Sebelumnya, Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, menyatakan kompetisi Liga 1 nantinya akan menggunakan sistem Bubble to Bubble untuk menghindari kemungkinan seluruh pihak terkait terpapar Covid-19.

Akhmad Hadian menyatakan bahwa sistem itu mirip seperti yang digunakan di ajang Piala Menpora 2021. Setiap tim nantinya akan diharuskan melakukan protokol kesehatan ketat selama mengikuti kompetisi.

Pergerakan pemain, pelatih, staf tim hingga ofisial pertandingan nantinya akan dibatasi. Mereka tak akan diperbolehkan keluyuran secara leluasa dan harus menetap dalam jangkauan area tertentu.

Baca Juga: Australia Batakan Visa Novak Djokovic Setelah Gagal Buktikan Soal Pengecualian Medis dari Vaksinasi Covid-19

Artikel ini telah tayang di Denpasar Update dengan judul: "31 Pemain dari Berbagai Klub Positif Covid-19, DPRD Bali Minta BRI Liga 1 Ditunda Demi Keselamatan Krama Bali"

"Itu juga mirip seperti Piala Menpora kemarin. Bedanya, Piala Menpora itu turnamen yang dibagi ke dalam empat grup, sementara Liga 1 tidak demikian,” tutur Akhmad Hadian, Rabu 28 April 2021 silam.

Protokol kesehatan seperti itu dianggap sukses pada ajang Piala Menpora 2021. Buktinya, tak ada satu pun pemain, pelatih, staf tim hingga perangkat pertandingan yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 selama turnamen itu digelar.*** (Rudolf Arnaud Soemolang/Denpasar Update)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler