Ilmu yang didapat, diharapkan dapat diimplementasikan setelah lulus pendidikan.
Komjen Gatot turut menyinggung soal persiapan pengamanan rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu). Ia menyatakan, Polri khususnya telah menyiapkan langkah antisipasi, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan rutin kepolisian dan kegiatan rutin kepolisian yang ditingkatkan.
"Diharapkan setiap tahapan Pemilu sampai puncaknya nanti, yaitu pencoblosan bahkan mungkin sampai pelantikan nanti presiden dan wakil presiden, itu semuanya bisa berjalan dengan aman," ujarnya.
Komjen Gatot menyebut, setiap tahapan Pemilu pasti ada potensi-potensi kerawanan.
Baca Juga: Sambut Ramadan Polda DIY Gelar Pasar Kangen Wiwitan Pasa 2023
Maka dari itu Polri bersama TNI, termasuk kementerian lembaga terkait, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat berupaya meminimalisir potensi tersebut agar tidak berkembang menjadi gangguan Kamtibmas yang lebih besar.
"Nanti mulai bulan Oktober kita sudah menyiapkan yang namanya Operasi Mantap Brata di seluruh Indonesia, terpusat operasinya. Tentu dalam rangka kegiatan pengamanan pemilihan calon presiden dan wakil presiden," sebut Wakapolri.
"Kalau kita lihat juga untuk anggota legislatif yang termasuk di daerah, dan nanti tentu pemilihan kepala daerah, apakah gubernur kemudian juga pemilihan bupati, walikota kita sudah menyiapkan namanya Operasi Mantap Praja. Semuanya sudah kita siapkan tentunya," imbuh Komjen Gatot.
Ditambahkan Komjen Gatot, berbeda dalam pilihan dalam memilih calon, adalah hal yang biasa. Yang pasti suasana yang kondusif harus terus dijaga.
"Jangan karena berbeda pilihan kita bercakar-cakaran, yang berdampak kepada bangsa ini. Jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI harga mati," pungkasnya.