Network
PORTAl JOGJA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi dengan magnitudo 5,3 (semula disebut 5,5) yang terjadi di Selatan Pacitan pada pukul 16.13 WIB sore ini tidak terkait dengan rentetan aktivitas gempa swarm Selatan Jawa Timur yang terjadi beberapa waktu lalu.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempanumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa di Selatan Pacitan ini juga tidak terkait dengan gempa Tasikmalaya-Pangandaran yang terjadi malam tadi.
“Gempa selatan Pacitan, Jatim ini tidak berkaitan dengan gempa Tasikmalaya – Pangandaran yang terjadi tadi malam pukul 22.05 WIB dengan Magnitudo 4,5 kedalaman 62 km yang mengguncang Jawa Barat bagian selatan,” kata Daryono dalam melalui akun Twitternya.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Borong Dagangan di Pasar Jagasatru Cirebon
“Gempa selatan Pacitan Jatim Mag. 5,3 sore ini juga tidak berkaitan dengan rentetan aktivitas gempa swarm tektonik di zona subduksi selatan Jawa Timur yang berlangsung sejak tanggal 9 Juli 2022 hingga 11 Juli 2022 yang termonitor oleh BMKG sebanyak 146 kali gempa berkekuatan kecil,” lanjut Daryono.
Berdasarkan pemantauan BMKG, hingga pukul 17.00 WIB belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock).
Daryono mengungkapkan,hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa selatan Gunungkidul-Pacitan sore ini memiliki mekanisme sumber pergerakan geser naik (oblique thrust).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Mag. 5,3 di Samudra Hindia selatan Gunungkidul-Pacitan ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Baca Juga: Sebagian Wilayah Indonesia Berawan Menurut Prakiraan BMKG, Kota Mana Saja
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa di Samudra Hindia selatan Gunungkidul-Pacitan ini terasa hingga Jogja, bahkan Kebumen Jawa Tengah.
