PORTAL JOGJA – Gempa susulan sesudah gempa utama berkekuatan M6,7 yang terjadi di Siberut – Pulau Batu pada Senin 14 Maret 2022 pagi kemarin masih terus terjadi hingga malam ini.
Terakhir, gempa susulan terjadi pukul 19.12 WIB malam ini dengan kekuatan M5,3 episenter gempa berada pada kedalaman 25 km berlokasi di koordinat 55 LS-98.47 BT atau 144 kilometer Tenggara Nias Selatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melalui akun Twitternya menyebutkan, gempa M5,3 yang berada di laut tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa susulan yang ke Sembilan ini dirasakan dengan skala MMI II di wilayah Pasaman dan Nias Selatan.
Sementara itu Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, hingga pukul 19.37 WIB mala mini, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi Sembilan kali aktivitas gempa susulan (aftershock).
“Hingga 15 Maret 2022 pukul 19.37 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 9 (sembilan) kali aktivitas gempa susulan (aftershock),” ujar Daryono melalui akun Twitternya @daryonoBMKG.
Sebelumnya, Daryono menyebutkan, gempa dengan magnitudo 6,7 yang terjadi Senin kemarin merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di Zona Megathrust Mentawai-Siberut.
Baca Juga: Mau Minyak Goreng 14 Ribu Per Liter, Simak Jadwal Operasi Pasar Berikut, Tersedia 34 Ribu Liter
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkap Daryono menjelaskan.
Daryono juga mengingatkan, Gempa M6,7 di Siberut dan Kepulauan Batu tersebut terletak di Zona Seismic Gap atau zona kekosongan gempa besar, dan gempa terakhir dengan magnitudo 8,5 terjadi pada tahun 1797 atau 225 tahun silam.***