Mary Silvita: KSPPA PSI Kawal Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Bandung

- 9 Desember 2021, 06:19 WIB
Ilustrasi persidangan.
Ilustrasi persidangan. /Pixabay/

PORTAL JOGJA - Juru bicara DPP PSI Mary Silvita menyebutkan, KSPPA (Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak) PSI akan terus mengawal kasus kekerasan seksual terhadap anak di Bandung, yang menimpa belasan santri di sebuah pondok.

“Saya dan teman-teman PSI Bandung mendampingi adik-adik santriwati para saksi dari kebiadaban oknum pemilik dan pengurus pondok tahfiz al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani dan Madani Boarding School Cibiru bernama HW,” tulis Mary Silvia melalui akun Instagramnya.

Mary menyebutkan, KSPPA PSI sebelumnya telah mendapatkan laporan dari orang tua korban dan orang tua saksi yang merupakan santriwati pondok yang dipimpin oleh pelaku.

Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling di DIY Kamis 9 Desember 2021, Berikut Lokasi dan Waktu Lengkapnya

“Para orang tua korban dan saksi mengaku gelisah sebab setelah membuat laporan polisi dan dilakukan penangkapan pada tanggal 18 Mei 2021 mereka tidak lagi mendapat kabar mengenai perkembangan kasus yang telah mereka laporkan,” ungkapnya.

Hal itu menurut Mary membuat orang tua para korban yang kebanyakan tinggal di Garut Jawa Barat menjadi gusar. “Mereka mengaku bingung dengan nasib anak-anak mereka dan bayi yang sudah dilahirkan dari perbuatan bejat HW,” ungkapnya lagi.

Mary menyebutkan, setelah mendapatkan laporan, KSPPA PSI melakukan audiensi ke UPTD PPA Jabar. Data dari UPTD PPA menyebutkan korban sebanyak 13 orang dan bayi yang dilahirkan sebanyak 5 orang.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di DIY Kamis 9 Desember 2021, Cek Lokasi dan Waktu Selengkapnya

Sementara dari laporan orang tua korban diketahui, para santriwati yang menjadi korban rata-rata berusia belasan (13-16 tahun), 8 di antaranya telah melahirkan bayi, bahkan satu anak ada yang telah melahirkan 2 bayi.

KSPPA (Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak) PSI menurut Merry pun memutuskan turun langsung mengawal kasus yang menuai banyak kecaman keras tersebut.

Halaman:

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x