PORTAL JOGJA - Kawasan pesisir pantai di seluruh Indonesia merupakan kawasan rawan benacana gempa bumi dan tsunami. Karena itu itu Indonesia dikenal sebagai wilayah super market bencana.
Untuk mengurasi risiko bencana baik gempa bumi dan tsunami, pemerintah terus melakukan upaya mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang tinggal di kawasan pesisir.
Baca Juga: Virus Corona Varian Baru B117 Diklaim Kebal Vaksin, Pakar UGM: Itu Tidak Benar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah daerah benar-benar memperhatikan mitigasi bencana di desa-desa rawan terdampak tsunami salah satunya dengan melestarikan hutan mangrove sebagai benteng dari gelombang tsunami.
"Jadi teman-teman gubernur atau bupati yang melihat peta sebaran rawan ini, saya kira sudah punya semua. Ayo kita hati-hati. Jangan karena sudah setahun tidak ada (tsunami) atau tiga tahun tidak ada atau lima tahun tidak ada, lantas tidak ada. Besok bisa saja, atau nanti setelah inipun bisa saja karena tidak ada yang bisa ngatur gempa ini," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021 di Jakarta, Kamis 4 Maret 2021.
Baca Juga: Antoine Griezmann Kemungkinan akan Hengkang dari Barcelona, Kemana akan Berlabuh
Desa rawan tsunami hampir tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga ia meminta pemerintah daerah perlu benar-benar memperhatikan peta sebaran desa rawan bencana tsunami dan gempa tersebut.
"Tidak boleh ada kata tidak siap, kita harus siap semuanya. Jadi kita tidak boleh menangisi sesuatu yang karena kita tidak siap, semua harus siap terutama pemda," tegas Luhut dikutip Portaljogja.com dari Antara.