Kisah Tragedi 46 Tahun Lalu, Pesawat Rombongan Jemaah Haji dari Surabaya yang Jatuh di Sri Lanka

- 4 Desember 2020, 23:15 WIB
Ilustrasi pesawat: Mengenang tragedi Martinair 138, tewasnya 182 jemaah haji asal Indonesia di Gunung Saptha Kanya atau '7 perawan' di Sri Lanka.
Ilustrasi pesawat: Mengenang tragedi Martinair 138, tewasnya 182 jemaah haji asal Indonesia di Gunung Saptha Kanya atau '7 perawan' di Sri Lanka. /Pixabay/varun_maharaj

Sementara itu, satu-satunya suar navigasi yang digunakan bandara Katunayake adalah Katunayake VOR (Very High Frequency Omni-Directional Range).

Gunung Saptha Kanya atau yang dalam bahasa Indonesia berarti '7 perawan' terletak di kawasan Central Highland di Sri Lanka.

Baca Juga: Jadi Korban Pecah Kaca Mobil, Anji Driver Pertanyakan Kekuatan Hukum

Mengutip situs Sri Lanka Trekking, Saptha Kanya adalah wilayah yang tak pernah dijamah manusia pada dekade tersebut.

Namun, kini Saptha Kanya menjadi salah satu destinasi pendakian gunung yang cukup populer di sana.

Popularitas Saptha Kanya juga tak lepas dari tragedi Martinair 138 ini.

Usai kecelakaan, sejumlah kru pencari dan sukarelawan dari warga lokal melakukan pencarian dengan mendaki tebing granit dan medan yang terjal.

Pesawat dilaporkan mengalami patah sayap dan tanki bahan bakar meledak yang kemudian menyebabkan kebakaran di sekitar area lokasi.

Baca Juga: Tokoh Agama Minta Tersangka Azan Haya'alal Jihaad Direhabilitasi

Butuh beberapa hari untuk kemudian para kru pencari bisa melaksanakan tugasnya dengan optimal di lokasi kejadian,
Beberapa korban diketahui dikuburkan di sekitar lokasi kejadian.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat Sri Lanka Trekking Project Gutenberg Daily FT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah