Kisah Tragedi 46 Tahun Lalu, Pesawat Rombongan Jemaah Haji dari Surabaya yang Jatuh di Sri Lanka

- 4 Desember 2020, 23:15 WIB
Ilustrasi pesawat: Mengenang tragedi Martinair 138, tewasnya 182 jemaah haji asal Indonesia di Gunung Saptha Kanya atau '7 perawan' di Sri Lanka.
Ilustrasi pesawat: Mengenang tragedi Martinair 138, tewasnya 182 jemaah haji asal Indonesia di Gunung Saptha Kanya atau '7 perawan' di Sri Lanka. /Pixabay/varun_maharaj

Daily FT mengistilahkan kecelakaan ini sebagai 'Sri Lanka's worst air disaster', alias kecelakaan pesawat terburuk di Sri Lanka.

Total, sebanyak 191 orang berada dalam pesawat tersebut.

191 orang ini terdiri atas 9 kru dan 182 calon haji asal Indonesia.

Penerbangan Martinair 138 ini menggunakan pesawat McDonnell Douglas DC-8-55F yang berangkat dari Surabaya pada 12.03 UTC atau sekira pukul 19.03 WIB.

Baca Juga: Mandalika Racing Team Resmi Jalin Kerjasama dengan SAG Racing Team untuk Berlaga di Moto2 2021

16.44 UTC atau 23.44 WIB, Martinair 138 bersiap mendarat di runway Bandara Katunayake, namun naas, pesawat justru menabrak Gunung Saptha Kanya.

Pesawat diperkirakan menabrak gunung tak terjamah tersebut pada ketinggian sekira 4.355 kaki.

191 penumpang dinyatakan tewas, termasuk 183 calon haji asal Indonesia.

Dilaporkan pada saat kejadian, kondisi cuaca sekitar Bandara Katunayake sebenarnya cukup baik, dengan kecepatan angin yang tidak terlalu tinggi.

Jarak pandang mencapai 10 kilometer, dan juga tidak berawan. Namun, saat itu diduga penyebab kecelakaan dikarenakan pilot mengandalkan suar navigasi dari Dopples sistem.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat Sri Lanka Trekking Project Gutenberg Daily FT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah