PORTAL JOGJA - Kisah mengenai pesawat yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia jatuh di Sri Lanka 46 tahun menjadi cerita sedih yang masih diingat.
Beragai media terutaa surat kabar memuat peristiwa tragis yang terjadi pada tangga 4 Desember 1974. Selain terdokumentasi di koran-koran Indonesia da internasional waktu, banyak orang tua yang masih mengingat cerita tersebut.
Hal itu bisa dicerita secara lisan dan mulut ke mulut. Indonesia zaman Pemerintahan Presiden Soeharto sangat berduka waktu itu.
Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto Bantah Perusahaannya Ikut Ekspor Benih Lobster
Peristiwa 46 tahun yang lalu, tragedi tewasnya 182 calon haji Indonesia tewas dalam kecelakaan pesawat di Sri Lanka.
4 Desember 1974, sebanyak 182 calon haji Indonesia tewas usai pesawat yang mereka tumpangi menabrak gunung di Sri Lanka seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul 182 Calon Haji Indonesia Tewas di Gunung '7 Perawan' Sri Lanka 46 Tahun Lalu, Tragedi Martinair 138.
Tragedi tewasnya 182 calon haji Indonesia di Gunung Saptha Kanya atau secara harfiah artinya '7 Perawan' ini bahkan tercatat sebagai salah satu kecelakaan dunia penerbangan terparah di tahun itu.
Martinair 138 merupakan pesawat carter yang digunakan maskapai Garuda Indonesia untuk memfasilitasi penerbangan calon haji yang kala itu belum bisa diakomodasi sepenuhnya oleh maskapai pelat merah.
Baca Juga: Artis Iyut Bing Slamet Diamankan Polisi Karena Positif Pakai Narkoba Jenis Sabu
Dalam artikel terbitan Project Gutenberg yang dikutip Pikiran-Rakyat.com, Martinair dengan nomor penerbangan 138 ini mengangkut calon haji Indonesia dari Surabaya, untuk kemudian transit di Bandara Katunayake Sri Lanka.